KEPAHIANG, BE - Peningkatan volume sampah terjadi wilayah Kabupaten Kepahiang terjadi lantaran tengah berlangsung musim buah. Para pedagang berjualan tanpa memperhatikan dampaknya bagi lingkungan, dengan membuang sampah sembarangan.
Kepala BLHKP Kepahiang, Asri Kadir SSos mengatakan, penyebab meningkatnya volume sampah karena kulit buah, yang dijual para pedagang. \"Seperti buah duren, duku, rambutan, cempedak dan sejumlah buah lainnya. Yang cukup kita sayangkan para pedagang justru berjualan di pusat ibu kota, seperti halnya sekiar Taman Santoso Kelurahan Pasar Kepahiang,\" ungkap Asri Minggu (4/1).
Hanya saja, lanjut Asri, untuk saat ini pihaknya sudah berupaya mengantisipasi agar tidak terjadi penumpukkan sampah di pusat ibu kota. \"Diantaranya menambah kotak sampah di areal Taman Santoso. Nantinya jika kotak-kotak itu penuh langsung diangkut dengan truk dan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Muara Langkap,\" terang Asri.
Menurutnya, sejauh ini peningkatan volume sampah cukup signifikan. Meskipun demikian yang diupayakan jangan sampai sampah-sampah dari kulit buah itu berserakan. \"Maka dari itu kita berharap para pedagang ataupun pembeli buah jangan membuang sampah sembarangan. Terlebih saat ini rangkaian HUT Kabupaten Kepahiang sudah dimulai,\" imbau Asri.
Lebih jauh dikatakannya, sebenarnya soal sampah kulit buah ini cukup menjadi dilema. Karena disatu sisikan dulu para pedangan buah yang berjualan di daerah itu sudah ditertibkan Satpol PP. \"Sekarangkan mereka jualan lagi, maka dari itu kita mengingatkan jangan membuah sampah sembarangan. Kalau nantinya himbauan kita tidak digubris, maka tidak menutup kemungkinan nantinya Satpol PP yang kita minta untuk menertibkan,\" tandasnya. (505)