MUKOMUKO, BE – Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota disarankan melakukan evaluasi, pembongkaran CPO yang dilakukan pabrik kelapa sawit di Provinsi Bengkulu, termasuk di Kabupaten Mukomuko. Pasalnya, Bengkulu salah satu pensuplay CPO terbanyak di Indonesia.\"Evaluasi soal pembongkaran mesti dilakukan secepatnya,\" papar Sekretaris Ikatan Petani Sawit Mandiri (IPSM) Kabupaten Mukomuko, Alazadini. Hanya saja, kata Alazadini, CPO tersebut banyak dibawa atau dibongkar di pelabuhan provinsi lain, bukan di pelabuhan Pulai Baii Bengkulu. Kondisi ini yang telah merugikan Provinsi Bengkulu. Seharusnya dari CPO itu banyak pajak yang akan di dapat tetapi diperoleh oleh provinsi lain. “CPO di daerah kita ini banyak. Saya memprediksikan hanya sekitar 20 persen lebih yang dibongkar melalui pelabuhan Pulai Baii, sisanya dibawa ke luar provinsi,” ujarnya. Menurutnya, fakta itu sangat merugikan. Dicontohkannya, jalan lintas Sumatera, khususnya Bengkulu, banyak rusak akibat di lewati truk angkutan berkapasitas besar. Tapi, PAD nya banyak diterima oleh provinsi tetangga. “Ini harus menjadi perhatian serius. Jikalau ingin meningkatkan PAD di daerah ini yang selama ini belum dijalankan dengan optimal atas potensi yang ada,” katanya. Apabila kondisi ini tetap dibiarkan. Artinya pemerintah seakan – akan tidak mengutamakan untuk pendapatan asli daerah yang besar. “Ini baru satu potensi PAD dari CPO, belum lagi potensi lainnya yang bisa digali baik itu dari tanaman perkebunan lain, tanaman pangan dan sumber lainnya,” tutupnya. (900)
Evaluasi Pembongkaran CPO
Jumat 02-01-2015,18:00 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :