MUKOMUKO, BE – Intensitas curah hujan di wilayah Kabupaten Mukomuko, cukup tinggi. Akibatnya, tidak kurang dari seratus rumah di sejumlah titik dan SDN 09 Kota, terendam banjir.
Tidak ada korban dalam peristiwa itu, hanya saja warga harus tetap waspada. Air yang membanjiri rumah dan sekolah tersebut dengan ketinggian selutut orang dewasa. Wilayah yang banjir itu di Desa Duun Baru Pelokan 40 rumah, Pondok Batu 23, RT 4 dan 16 di RT 8 jalan Danau Nibung, Kelurahan Bandar Ratu dan Desa Rawa Mulya (SP7) sebanyak 73 rumah.
Air yang mengenangi ratusan rumah itu bervariasi penyebabnya. Untuk di Desa SP7 dikarenakan luapan Sungai Majunto, Dusun Baru Pelokan dikarenakan tidak ada siring atau drainase, Pondok Batu, luapan Sungai Selagan, Bandar Ratu dikarenakan belum ada siring, walaupun ada tidak mampu menampung debit air yang tinggi.
Guru Agama SDN 09 Kota Mukomuko, Sarda Yulianti SAg menyampaikan, sekolahnya tersebut merupakan sekolah langganan banjir. Ini disebabkan drainase yang ada tidak mampu lagi menahan debit air. “Sudah lama kami usulkan supaya Pemda segera mengambil solusi. Diantaranya mengeruk kembali drainase yang ada. Hanya saja, usulan itu belum terealisasi hingga kemarin, sekolah tersebut terus digenangi air,” katanya.
Beruntung, kata Sarda, para murid sudah libur. Jika tidak, akan menganggu aktivitas belajar dan mengajar karena luapan air itu masuk ke dalam ruang belajar.
Sementara Kades Dusun Baru Pelokan, Suryadi menyampaikan, tidak hanya puluhan rumah yang terendam, tetapi padi sawah seluas 150 hektar yang baru ditanam sekitar satu Minggu terendam. Begitu pun dengan tanggul pintu klep yang ada di desa itu longsor sepanjang 10 meter. “Sudah lama kami minta pintu klep itu segera diperbaiki. Ini akibatnya pintu klep yang sudah lama ambruk tambah ambruk dan longsor. Sungai Majunto meluap dan merendam persawahan dan rumah penduduk,” bebernya.
Kabid Sosial, Suyoso menyampaikan, banjir yang melanda beberapa desa dan kelurahan di karenakan curah hujan yang beberapa hari terakhir tinggi. Jajarannya tetap memantau dan masyarakat diimbau tetap waspada. Untuk sementara bantuan seperti beras, makanan dan lainnya sudah disalurkan.
“Kita juga menyiapkan tenda jika sewaktu – waktu air terus naik dan masuk ke dalam rumah warga hingga tidak bisa ditempati. Untuk sementara air yang masuk kedalam rumah warga baru sekitar beberapa centimeter,” demikian Suyoso.(900)