IPUH, BE - Informasi dari masyarakat diwilayah Kecamatan Ipuh, mengenai tanaman padi diwilayah tersebut terserang penyakit dan berimbas gagal panen. Hal itu dibantah oleh penyuluh pertanian Kecamatan Ipuh, Slamet. Menurutnya, perubahan warna daun yang menguning itu tidak mengancam panen padi. “ Tidak benar, jika tanaman padi diwilayah Kecamatan Ipuh, dengan luas sekitar 600 hektar bakal gagal panen,” tegas Kepala Pelaksana Penyuluh Kecamatan Ipuh, Slamet. Dikatakannya, penyakit yang menyerang padi warga dinamakan penyakit kresek. Penyakit itu disebabkan perubahan cuaca dan tidak akan berakibat besar ataupun mengancam tanaman padi tersebut bakal mati ataupun gagal panen. “ Hanya dikarenakan perubahan cuaca saja. Kita juga telah menyampaikan kepada kelompok tani supaya padi yang pada ujung daun mengguning supaya diberi obat dan sudah dapat diantisipasi,” katanya. Dari ratusan hektar hamparan padi sawah diwilayah kecamatan itu, tambah Slamet, tidak diserang secara menyeluruh. Jika dikalkulasikan secara global dari ratusan hektar, tidak sampai dari satu hektar tanaman padi yang terserang penyakit kresek tersebut. Yang jelas tidak ada masalah dan penyakit itu sudah dapat diantisipasi dan diberi obat. Hal senada disampaikan Ketua Forum Kades Kecamatan Ipuh, Surahmin SAP, bahwa ratusan hektar tanaman padi diwilayah kecamatan tidak terserang penyakit yang membahayakan apalagi bakal mengancam gagal panen. “ Apa yang disampaikan salah seorang warga saya itu tidak benar. PPL sudah turun kelokasi dan memastikan hanya penyakit kresek yang menyerang padi petani dan sudah diberi obat serta tidak mengancam hingga gagal panen,” demikian Surahmin. (900)
Bantah Terancam Gagal Panen
Minggu 29-12-2013,11:00 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :