KEPAHIANG, BE - Dengan mempercepat revitalisasi program Keluarga Berencana (KB), diyakni dapat menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan. Ini disampaikan Kepala BPMPPKB Kepahiang, Pujo Suripto SP kemarin. Menurutnya, berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2007 angka kematian ibu sekitar 228 per 100 ribu kelahiran hidup. \"Dengan mempercepat revitalisasi program KB merupakan salah satu langkah untuk menekan angka kematian ibu saat melahirkan. Kalau kita mengacu pada hasil SDKI memang saat ini tingkat kematian ibu saat melahirkan terbilang besar,\" ujarnya Dikatakannya, berdasarkan hal tersebut maka sangat penting mempercepat revitalisasi program KB, agar target pada tahun 2015 mendatang untuk menekan angka kematian ibu bisa tercapai. \"Dalam hal ini kita menjalin keterpaduan kepada semua pihak yang terkait untuk lebih meningkatkan peran, dalam mensukseskanprogram KB sehingga tercapai tujuan MDGS dengan semboyan dua anak cukup,\" jelasnya. Menurutnya, program revitalisasi KB ini agar nantinya masyarakat juga dapat menjadi peserta aktif. Kalau terealisasi pasti secara tidaklangsung juga berdampak terhadai kesejahteraan dan pendidikan di tengah masyarakat. \"Disamping itu dengan program revitalisasiyang dicanangkan pemerintah pusat dapat berdampak terhadap peningkatan pelayanan kesehatan,\" katanya. Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Kepahiang, Ny Hj Ice Rakizah Bando MKes mengatakan, dengan program ini diharapkan mampu memberikan daya dorong yang kuat kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam melaksanakan program KB Nasional. \"Sehingga nantinya pembangunan kesehatan dalam mewujudkan visi penduduk tumbuh seimbang tahun 2015 bisa tercapai,\" tandasnya.(505)
Tekan Angka Kematian Ibu
Minggu 17-11-2013,11:50 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :