"Apakah Allah yang menyuruh engkau meninggalkan kami di tanah yang kering dan panas ini?"
Kemudian Nabi Ibraham menjawab dengan satu kata, "Ya."
Nabi Ibrahim tidak memberikan penjelasan panjang, tidak pula menenangkan dengan kata-kata seperti menyuruh bersabar atau memberikan janji-janji lainnya.
"Kalau begitu Dia (Allah) tidak akan menyia-nyiakan kami," kata Hajar menjawab Nabi Ibrahim yang akan pergi ke Palestina.
BACA JUGA:Amalan yang Lebih Baik dari Dunia Seisinya, Berikut Penjelasan Syekh Ali Jaber dan Ustaz Abdul Somad
BACA JUGA:Lupa Membayar Zakat Fitrah, Apakah Bisa di Qadha? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
"Wahai Ibrahim, silahkan pergi karena yang meninggalkan kami ini (yakni Ibrahim) adalah pencari rezeki, sedangkan yang menemani kami di sini adalah pemberi rezeki (yakni Allah)," lanjut Hajar.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa inti dari segalanya adalah iman dan takwa. Iman berarti meyakini sepenuh hati kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab suci-Nya, para nabi dan rasul, hari kiamat, serta takdir baik takdir baik yang menyenangkan maupun yang tidak.
"Kalau sudah percaya kepada Allah, ada efeknya, kalau sudah percaya kepada Allah maka tidak zina, tidak riba, tidak namimah (mengadu domba), tidak mabuk," papar Ustaz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa jika seseorang mengaku beriman kepada Allah, namun masih melakukan perbuatan maksiat seperti mabuk dan berzina, maka bisa jadi orang tersebut termasuk dalam golongan kafir atau munafik.
Orang munafik adalah mereka yang saat bersama kaum beriman, mengaku beriman. Namun ketika bersama orang-orang kafir, mereka pun menyatakan bahwa mereka bagian dari kelompok itu.
BACA JUGA:Padangan Islam tentangTradisi Maaf-maafan Saat Idul Fitri, Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad
"Jadi coba seimbangkan iman dan akidah, lalu efeknya kepada perbuatan, perbuatan itu adalah amal sholeh, ketakwaan kepada Allah SWT," papar Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad juga menegaskan bahwa manusia sendirilah yang menyebabkan perubahan dalam rezekinya. Beliau lalu mengutip firman Allah dalam Surat Al-Anfal ayat 53 yang artinya:
"Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,".