BENGKULUEKSPRESS.COM – Sebanyak 206 kelompok tani di Kabupaten Bengkulu Utara akan menerima bantuan benih padi dari pemerintah daerah.
Total benih yang akan didistribusikan mencapai 67,2 ton, dengan penyaluran dilakukan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara.
Penyerahan simbolis bantuan benih berlangsung di Kantor Balai Penyuluh Pertanian Kabupaten Bengkulu Utara pada Selasa (18/3/2025).
Pendistribusian benih ini dilakukan oleh CV Destita Khairilisani dan dihadiri oleh Senator Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., MSM serta Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Utara Abdul Hadi.
Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Utara, Abdul Hadi, mengapresiasi pendistribusian benih ini sebagai bagian dari program Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Selama ini, beras di Bengkulu Utara memang banyak, tetapi masih bergantung pada impor. Program Presiden ini sangat baik karena mendukung ketahanan pangan dengan mendistribusikan benih padi langsung kepada petani," ujar Abdul Hadi.
Selain itu, ia juga menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Senator Destita, agar pemerintah pusat dapat memenuhi kebutuhan petani di Bengkulu Utara.
Seperti padi gogo, alat mesin pertanian (alsintan), serta perbaikan sistem irigasi yang saat ini banyak mengalami kerusakan.
"Kami berharap benih yang diberikan ini bisa dikawal dengan baik, sehingga petani bisa segera menanam setelah panen April ini, sehingga di bulan Juni nanti bisa panen. Dengan benih lokal ini, hasil panen diharapkan lebih baik," tambahnya.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Pastikan Efisiensi Anggaran Tidak Ganggu Pembangunan
Staf Teknis CV Destita Khairilisani, Purwo Lelono, menyebutkan bahwa perusahaannya menjadi pihak swasta pertama yang mendistribusikan benih padi di Bengkulu.
Sedangkan Kabupaten Bengkulu Utara menjadi daerah pertama yang menerima distribusi benih padi tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa benih padi ini diproduksi di Tanjung Agung Palik, mengikuti arahan pemerintah pusat agar produksi benih tidak lagi berasal dari luar daerah, tetapi dikembangkan di tingkat regional atau kabupaten.
"Dengan cara ini, benih dapat lebih mudah beradaptasi dengan cuaca dan kondisi tanah di masing-masing daerah, serta menghasilkan padi berkualitas tinggi," ucap Purwo