Meskipun Setan Dibelenggu, Namun Masih Banyak Maksiat di Bulan Ramadhan, Buya Yahya Jelaskan Penyebabnya

Senin 17-03-2025,06:00 WIB
Reporter : Ari Apriko
Editor : Ari Apriko

"Kedua dimaknai bahwasanya dibelenggu itu maksudnya adalah langkahnya dipersempit karena Allah SWT telah menjadikan suasana hati orang yang beriman itu rindu beribadah, sehingga susah untuk melakukan kemaksiatan," lanjut Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, penyebab kemaksiatan masih terjadi di bulan Ramadhan, meskipun setan telah dibelenggu, adalah hawa nafsu manusia itu sendiri.

"Hawa nafsu yang sudah disiapkan oleh setan dari dulu," papar Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, kemaksiatan masih terjadi di bulan Ramadhan karena hawa nafsu manusia.

Jika seseorang telah terbiasa melakukan maksiat sebelum Ramadhan, maka ketika bulan suci tiba, setan hanya perlu berdiam diri dan menyaksikan karena orang tersebut sudah cenderung mengulangi perbuatannya tanpa perlu digoda lagi.

Buya Yahya menjelaskan bahwa untuk menghindari kemaksiatan, seseorang harus mampu mengendalikan hawa nafsunya.

Hawa nafsu yang dibiarkan bebas akan membuat seseorang terbiasa melakukan maksiat.

Selain itu, akal dan pikiran manusia dapat menyimpan kenangan yang menyenangkan terkait kemaksiatan yang pernah dilakukan, sehingga mendorongnya untuk kembali mengulangi perbuatan tersebut.

Oleh karena itu, meskipun setan dibelenggu di bulan Ramadhan, jika seseorang tidak berusaha melawan hawa nafsunya, maka ia tetap akan terjerumus dalam kemaksiatan.

BACA JUGA:Apakah Mencicipi Makanan Bisa Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasan Buya Yahya

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Menggunakan Pelembab Bibir Saat Puasa, Berikut Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya menegaskan pentingnya mengendalikan hawa nafsu, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga di bulan-bulan lainnya, agar terhindar dari perbuatan maksiat.

Itulah penjelasan Buya Yahya tentang masih banyak orang berbuat maksiat meskipun setan dibelenggu di Bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat.(*)

Kategori :