Puasa dapat merangsang proses yang disebut autofagi, yaitu proses di mana sel-sel tubuh membersihkan diri dari komponen seluler yang rusak dan tidak berguna.
Dengan meningkatkan autofagi, puasa dapat membantu memperbaiki sel-sel otak yang telah rusak, mengurangi akumulasi plak protein yang berhubungan dengan Alzheimer, serta mencegah penurunan fungsi otak.
3. Meningkatkan Plastisitas Otak
Plastisitas otak adalah kemampuan otak untuk membentuk dan memperkuat koneksi saraf baru sepanjang hidup.
Puasa dapat merangsang pelepasan faktor neurotropik yang berasal dari otak, atau yang dikenal dengan sebutan Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF). BDNF memiliki peran penting dalam pemeliharaan dan regenerasi sel-sel saraf, serta memperkuat koneksi antar sel otak.
4. Menurunkan Stres dan Meningkatkan Kesehatan
Mental Puasa dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan dengan cara mengatur produksi hormon dalam tubuh.
BACA JUGA:Ternya Buah ini Ampuh Sebagai Obat Kanker, Berikut Penjelasan dr Zaidul Akbar
BACA JUGA:Inilah Ragam Makanan yang Dapat Mengurangi Risiko Kanker
Salah satu hormon yang dipengaruhi oleh puasa adalah kortisol, hormon stres yang biasanya meningkat ketika kita berada dalam tekanan.
Penurunan kadar kortisol dapat mengurangi kecemasan dan stres, serta meningkatkan perasaan bahagia dan relaksasi.
5. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
Puasa dapat meningkatkan ketajaman mental, fokus, dan konsentrasi. Ketika tubuh berpuasa, produksi insulin akan lebih terkontrol, yang pada gilirannya akan menjaga kestabilan kadar gula darah.
Ketika gula darah stabil, otak mendapatkan suplai energi yang cukup tanpa fluktuasi yang dapat menyebabkan kelelahan mental atau gangguan konsentrasi.
BACA JUGA:Apakah Penderita Kista Bisa Hamil, Berikut Penjelasan dr Zaidul Akbar
BACA JUGA:Cukup Rempah Ini Buat Pasutri Agar Harmonis dan Bahagia, dr Zaidul Akbar: Tak Perlu Obat Kuat