BENGKULUEKSPRESS.COM- Bulan Ramadhan 1446 H/2025 M akan segera tiba dalam beberapa hari lagi.
Umat Islam yang masih memiliki kewajiban puasa dari tahun sebelumnya dianjurkan untuk segera menyelesaikannya, baik dengan mengqadha (mengganti puasa di hari lain) maupun membayar fidyah (memberi makan orang miskin), sesuai aturan syariat.
Namun, bagaimana jika utang puasa tahun sebelumnya belum terselesaikan, sementara Ramadhan yang baru sudah mendekat?
BACA JUGA:5 Amalan untuk Menyambut Bulan Ramadhan, Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad
BACA JUGA:4 Amalan Sebelum Ramadhan, Ustaz Abdul Somad: Perbanyak di Separuh Akhir Sya’ban
Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai kendala dalam 11 bulan terakhir, sehingga puasa belum sempat diganti.
Dalam sebuah ceramah, Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa setiap Muslim perlu memahami kewajiban ini.
Puasa Ramadhan adalah ibadah yang diwajibkan, dan jika seseorang berhalangan menjalankannya karena uzur syar’i, maka ia harus menggantinya di kemudian hari.
"Bagaimana cara membayar utang puasa yang sudah tertunda bertahun-tahun dan belum dilunasi?"
Pertanyaan ini seperti ini sering muncul ditengah-tengah masyarakat islam terutama bagi mereka yang menghadapi situasi seperti itu.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa jika seseorang masih memiliki utang puasa dari Ramadhan sebelumnya, misalnya sebanyak 7 hari, maka puasa tersebut harus dilunasi sebelum datangnya Ramadhan berikutnya.
Waktu yang tersedia untuk menggantinya mencakup bulan Syawal, Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram, Safar, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, hingga Sya'ban.
BACA JUGA:Ternyata Hubungan Suami Istri Seperti Ini Bisa Jadi Zina, Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad
BACA JUGA:Bagaimana Hukum Hubungan Suami Istri Pada Malam Takbiran, Ini Kata Ustaz Abdul Somad
Namun, apabila Ramadhan yang baru telah tiba sementara utang puasa belum tertunaikan, maka berlaku ketentuan fidyah sebagai bentuk denda.