BACA JUGA:Alasan Kenapa Rasulullah Sering Puasa di Bulan Sya’ban, Berikut Penjelasan Buya Yahya
Orang yang memiliki kebiasaan seperti itu pantas mendapatkan kekayaan di akhirat, karena ketulusannya dalam berbagi tidak bergantung pada seberapa banyak harta yang dimiliki.
Buya Yahya mengajak setiap orang untuk bersedekah dengan rezeki yang telah Allah berikan, tanpa harus menunggu harta berlimpah terlebih dahulu.
"Jangan nunggu banyak. Yang sedikit pun berikan. Berdermalah, maka sungguh Allah Maha Tahu," tegas Buya Yahya.
Allah bahkan berjanji untuk mengganti dan menambah rezeki bagi mereka yang ikhlas berbagi.
Oleh karena itu, setiap orang seharusnya terdorong untuk berjuang dalam kebaikan, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk sesama.
Kuncinya adalah melatih diri sejak awal. Jika rezeki masih sedikit, biasakanlah menyisihkan sebagian untuk bersedekah.
Dengan kebiasaan ini, ketika Allah melimpahkan harta, seseorang sudah terbiasa berbagi tanpa merasa berat.
Sebaliknya, orang yang enggan bersedekah saat hartanya sedikit kemungkinan besar juga tidak akan bersedekah ketika memiliki kekayaan melimpah. Orang semacam ini akan tetap tamak, meskipun hartanya berlimpah.
Keserakahan yang terus dipupuk akan berubah menjadi kefakiran yang tersembunyi, bahkan di balik kehidupan yang tampak kaya sekalipun.
BACA JUGA:2 Larangan Hubungan Suami Istri, Buya Yahya: Hukumnya Haram dan Dosa Besar
BACA JUGA:Sahkah Sholat yang Membaca Al-Fatihah Hanya Gerak Mulut? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya mengingatkan bahwa hakikat kekayaan bukanlah terletak pada jumlah harta, melainkan pada sejauh mana seseorang mampu merasa cukup dan berbagi dengan ikhlas.
Itulah penjelasan Buya Yahya tentang cara bersedekah agar rezeki diganti Allah SWT menjadi melimpah ruah. Semoga bermanfaat.(*)