Hakim Agung Yanto: Dalang Ulung dan Maestro Musik yang Mendapat Gelar Guru Besar di Unissula

Jumat 07-02-2025,11:16 WIB
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM – Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang menggelar Rapat Senat Terbuka untuk mengukuhkan Prof. Dr. H. Yanto, S.H., M.H. sebagai Guru Besar, Jumat, 7 Februari 2025.

Hakim Agung Kamar Pidana Mahkamah Agung RI ini tidak hanya dikenal di dunia hukum, tetapi juga sebagai seniman yang mahir mendalang dan menciptakan lagu. Berkat kontribusinya dalam melestarikan budaya Jawa, ia dianugerahi gelar Kanjeng Pangeran oleh Keraton Solo.

Perjalanan Hidup dan Pendidikan

Dr. Yanto lahir di Gunung Kidul, Yogyakarta, pada 21 Januari 1960. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, berasal dari keluarga pedagang sederhana, Sukamto dan Lasinem, yang sangat menjunjung tinggi pendidikan. Masa kecilnya dihabiskan di Gunung Kidul, tempat ia dikenal sebagai anak aktif dan mudah bergaul.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Gunung Kidul, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Janabadra, Yogyakarta. Magister Hukumnya ia tempuh di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, sementara gelar doktor diraih dari Universitas Jayabaya, Jakarta.


Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang menggelar Rapat Senat Terbuka untuk mengukuhkan Prof. Dr. H. Yanto, S.H., M.H. sebagai Guru Besar. -(ist)-

BACA JUGA:Dari Gunung Kidul ke Mahkamah Agung: Perjalanan Hidup Sang Maestro Hukum dan Seni Prof Dr H Yanto SH, MH

BACA JUGA:Hakim Agung RI Dr. Yanto Bertemu Pj Walikota Bengkulu di Silaturahmi PMJB, Ini Harapan Mereka

Cita-cita Menjadi Guru Olahraga yang Berubah Arah

Sejak kecil, Yanto sangat menggemari olahraga, terutama voli dan bulu tangkis. Awalnya, ia bercita-cita menjadi guru olahraga dan berencana kuliah di IKIP Karang Malang. Namun, panjangnya antrean pendaftaran membuatnya mengurungkan niat dan memilih Universitas Sarjanawiyata Yogyakarta. Perjalanannya beralih ke hukum setelah terinspirasi oleh cerita seorang kakak dari temannya yang banyak berbicara tentang ilmu hukum. Akhirnya, ia memutuskan pindah ke Fakultas Hukum Universitas Janabadra.

Karier Sebagai Hakim

Perjalanan Dr. Yanto di dunia hukum dimulai ketika ia diajak oleh temannya, Joko Sutrisno, untuk mendaftar sebagai calon hakim. Setelah lulus seleksi, ia ditempatkan di Pengadilan Negeri (PN) Pekalongan sebelum ditugaskan ke PN Manna, Bengkulu Selatan. Awalnya, ia enggan bertugas di sana karena merasa asing dengan lingkungannya. Namun, berkat motivasi dari kolega di PN Pekalongan, ia akhirnya kembali dan mengabdi selama enam tahun. Di Bengkulu Selatan, ia menemukan jodohnya, Soprianti, yang kemudian mendampinginya hingga kini.

Dr. Yanto terus meniti karier di berbagai pengadilan hingga akhirnya dilantik sebagai Hakim Agung pada 2024. Berikut adalah beberapa jabatan yang pernah diembannya:

  • Hakim PN Manna (1995)
  • Hakim PN Bengkulu (2001)
  • Hakim PN Jember (2006)
  • Ketua PN Bantul (2012)
  • Hakim PN Jakarta Selatan (2014)
  • Ketua PN Sleman (2015)
  • Ketua PN Denpasar (2016)
  • Hakim Tinggi PT Denpasar (2020)
  • Hakim Agung Kamar Pidana MA RI (2024)

BACA JUGA:Yanto Janji Fokus Besarkan PMJB

BACA JUGA:Menghindari Politik Identitas di Balik Label Putra Daerah dalam Pilkada Bengkulu

Kategori :