BACA JUGA:Para Istri Wajib Simak, Buya Yahya Jelaskan Bahaya Istri yang Selalu Cemberut Kepada Suami
Oleh karena itu, jika seseorang berdzikir dengan niat yang benar, Allah pasti akan memberikan balasan terbaik, baik di dunia maupun di akhirat.
Namun, jika dzikir dilakukan hanya untuk mencari keuntungan duniawi, hal tersebut dapat mengakibatkan hilangnya keberkahan dalam amalan tersebut.
"Jangan sampai kita terjebak dalam niat yang salah, karena Allah mengetahui apa yang ada dalam hati kita," terang Buya Yahya.
Untuk itu, Buya Yahya mengajak umat Islam untuk selalu menjaga niat yang murni dalam beribadah.
Dalam berdzikir, niat yang benar adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mencari ridha-Nya, bukan untuk memperoleh balasan duniawi.
"Jaga hati kita agar selalu ikhlas dalam beribadah," harap Buya Yahya.
Buya Yahya juga mengingatkan bahwa meskipun terkadang Allah memberikan balasan duniawi bagi hamba-Nya yang berdzikir, itu bukanlah tujuan utama dari dzikir tersebut.
"Balasan duniawi yang kita terima hanya sementara, sementara balasan dari Allah di akhirat adalah abadi dan lebih berharga," ungkap Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, ketika seseorang menyadari bahwa tujuan utama dari dzikir adalah untuk kebahagiaan akhirat, maka ia akan merasa lebih tenang dan ikhlas dalam menjalani ibadah tersebut.
"Jika kita sudah memahami ini, maka kita akan merasakan kebahagiaan yang lebih besar dalam beribadah," papar Buya Yahya.
BACA JUGA:Apakah Saat di Surga Manusia Akan Merasa Bosan dan Capek? Ini Kata Buya Yahya
BACA JUGA:Benarkan Kebakaran di Los Angeles Sebagai Balasan Allah SWT Atas Gaza? Ini Kata Buya Yahya
Akhirnya, Buya Yahya mengajak umat Islam untuk selalu memperkuat keimanan dan memperbaiki niat dalam setiap amal ibadah yang dilakukan, khususnya dalam berdzikir.
"Jangan biarkan dunia menggoyahkan niat kita. Fokuskan tujuan kita untuk mendapatkan ridha Allah," kata Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, dzikir yang dilakukan dengan hati yang ikhlas dan penuh pengharapan kepada Allah akan mendatangkan keberkahan yang tak terhingga, baik di dunia maupun di akhirat.