Diet ketat yang sangat rendah kalori atau mengurangi asupan protein dapat menyebabkan penurunan massa otot. Ketika tubuh kekurangan kalori atau protein, tubuh akan membakar cadangan lemak dan otot untuk mendapatkan energi.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot dan daya tahan tubuh.
3. Masalah Pencernaan
Diet ketat, terutama yang membatasi jenis makanan tertentu atau mengurangi asupan serat, dapat memengaruhi sistem pencernaan tubuh. Beberapa orang yang menjalani diet ketat melaporkan masalah seperti sembelit, diare, atau perut kembung.
Kurangnya serat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat memperlambat proses pencernaan.
BACA JUGA:Tips Mengasah Kemampuan Membaca Anak pada Usia 7 Tahun
BACA JUGA:Kepribadian INFP: Sosok Introvert yang Peduli dengan Orang Lain
4. Kelelahan dan Penurunan Energi
Diet ketat yang terlalu membatasi kalori atau karbohidrat dapat menyebabkan tubuh kekurangan energi, yang berisiko menyebabkan kelelahan dan penurunan stamina. Karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh, dan ketika asupannya terlalu dibatasi, tubuh mungkin merasa lelah atau lesu.
5. Gangguan Hormon
Diet ketat yang membatasi kalori atau asupan lemak dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Hormon berperan penting dalam banyak fungsi tubuh, termasuk metabolisme, reproduksi, dan keseimbangan mood.
Perubahan pola makan yang drastis dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang pada beberapa kasus dapat mengganggu siklus menstruasi atau menyebabkan gangguan mood.
6. Efek Yo-Yo atau Penurunan Berat Badan yang Tidak Stabil
Salah satu efek samping paling umum dari diet ketat adalah penurunan berat badan yang cepat diikuti dengan kenaikan berat badan yang cepat pula, atau yang dikenal dengan istilah "yo-yo effect".
BACA JUGA:Inilah Manfaat Masker Spirulina dan Tips Cara Membuatnya
BACA JUGA:Ini Dia Perbedaan Physical, Chemical, dan Hybrid Sunscreen