4. Tidak Ada Label "Bebas Klorin"
Produk pembalut yang aman biasanya mencantumkan klaim "bebas klorin" atau chlorine-free pada kemasannya. Jika tidak ada informasi seperti itu, ada kemungkinan produk tersebut menggunakan klorin dalam proses pembuatannya.
5. Daya Serap yang Tidak Konsisten
Pembalut yang mengandung klorin kadang memiliki daya serap yang tidak merata. Beberapa bagian mungkin terasa lembap atau kurang menyerap cairan dengan baik.
6. Tes Air atau Tes Uap Panas
Secara sederhana, Anda dapat memotong pembalut dan mencelupkan lapisannya ke dalam air panas. Jika lapisan tersebut mengeluarkan warna atau bau kimia, ini bisa menjadi indikasi adanya bahan pemutih seperti klorin.
BACA JUGA:Lelah Batin Bikin Sulit Fokus? Coba 10 Cara Ini Untuk Mengatasinya
BACA JUGA:Kenali Jenis-jenis Sayuran Tinggi Serat yang Bantu Atasi Sembelit
Bahaya Klorin dalam Pembalut
Klorin dapat bereaksi dengan bahan organik untuk membentuk dioksin, senyawa kimia berbahaya yang bersifat karsinogenik (pemicu kanker). Paparan dioksin dalam jangka panjang dapat menimbulkan beberapa risiko, seperti:
- Gangguan hormonal
- Iritasi kulit
- Infeksi pada area kewanitaan
- Risiko kanker serviks
Itulah sejumlah ciri dan bahaya pembalut yang mengandung klorin. Menjaga kesehatan reproduksi tidak hanya tentang menjaga kebersihan, tetapi juga memilih produk yang aman dan sesuai.
Dengan mengenali ciri-ciri pembalut yang mengandung klorin, Anda dapat lebih selektif dalam memilih produk yang tidak hanya nyaman tetapi juga tidak membahayakan kesehatan. Jika Anda merasakan efek negatif dari pembalut tertentu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.