Ingin Keluar dari Kemiskinan dan Maksiat, Ustaz Adi Hidayat Bagikan Jalannya

Minggu 17-11-2024,06:00 WIB
Reporter : Ari Apriko
Editor : Ari Apriko

BENGKULUEKSPRESS.COM- Menghadapi kemiskinan dan godaan maksiat merupakan dua tantangan besar yang kerap menghampiri manusia dalam perjalanan hidup.

Kemiskinan seringkali menjadi beban berat yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, baik secara materi maupun spiritual.

Sementara itu, maksiat merujuk pada perilaku atau tindakan yang menyimpang dari ajaran agama dan nilai-nilai moral.

BACA JUGA:Istighfar Bisa Mendatangkan Rezeki dan Harta Melimpah, Ustaz Adi Hidayat Bagikan Cara Mengamalkannya

BACA JUGA:Doa Manjur di Hari Jumat dari Ustaz Adi Hidayat, Agar Hutang Lunas dan Dimuliakan Allah SWT

Dalam sebuah majelisnya, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan pesan penting mengenai kedua hal ini.

Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa meskipun seseorang hidup dalam kemiskinan, hal tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk terjerumus dalam perilaku maksiat seperti berjudi, mabuk, atau berzina.

Hal tersebut disampaikan Ustaz Adi Hidayat dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube @kataustadztv.

"Udah miskin, judi. Sudah miskin, mabuk. Gak tahu miskin, zina juga gitu kan. Ya sudah miskin, sombong. Kaya sombong aja bermasalah, miskin sombong lebih masalah," terang Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat menggarisbawahi bahwa kemiskinan kerap dijadikan alasan oleh sebagian orang untuk melakukan perbuatan yang menyimpang.

Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa setiap masalah pasti memiliki jalan keluarnya. Namun, mencari solusi tidak berarti membenarkan tindakan maksiat dengan dalih bahwa ada waktu di kemudian hari untuk bertaubat.

BACA JUGA:Tak Hanya Mengalirkan Rezeki, Tapi Bisa Terhindar dari Musibah, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Ini

BACA JUGA:Sudah Berusaha Keras namun Rezeki Tak Kunjung Datang, Ustaz Adi Hidayat Katakan Ini

"Jalan keluar ini bukan berarti dimudah-mudahkan maksiat aja dulu, entar juga ada jalan tobat," kata Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa sengaja merencanakan perbuatan maksiat merupakan dosa yang jauh lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang terjerumus dalam maksiat secara tidak sengaja atau karena terbawa keadaan.

Kategori :