4. Menyimpan benda tajam atau benda tak lazim
Tanda lain yang perlu orang tua waspadai adalah menyimpan atau mengoleksi benda tajam, seperti pisau atau gunting, yang tidak lazim seperti racun.
Benda-benda ini digunakan untuk melakukan tindakan self-harm. Kemungkinan, benda-benda ini juga disimpan di tempat-tempat yang tak terjangkau oleh pandangan. Jadi, orang tua harus lebih cermat dalam hal ini.
BACA JUGA:Hargo Dalem dan Kisah Prabu Brawijaya V Moksa di Gunung Lawu
5. Perubahan perilaku atau suasana hati yang tiba-tiba
Perubahan perilaku yang tiba-tiba, seperti menjadi lebih tertutup, marah, atau sedih, tanpa alasan yang jelas, bisa menjadi tanda adanya self-harm. Remaja yang melakukan self-harm mungkin juga akan menunjukkan gejala depresi atau kecemasan.
6. Menghindari situasi atau percakapan tertentu
Seseorang yang melakukan self-harm mungkin akan menghindari situasi atau percakapan tertentu yang berpotensi mengungkapkan perilaku self-harm dirinya. Mereka umumnya berusaha menyembunyikan tindakan self-harm mereka dari orang lain.
Penyebab Self-harm Pada Remaja
Beberapa penyebab prilaku self-harm pada remajapun beragam, berikut penyebab dan alasan remaja sekarang menyukai prilaku self-harm.
1. Gangguan Mental
Remaja yang mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, gangguan makan, atau gangguan kepribadian, mungkin lebih rentan untuk melakukan self-harm.
Mereka mungkin menggunakan self-harm sebagai cara untuk mengatasi atau mengurangi gejala gangguan mental yang mereka alami.
BACA JUGA:Kulit Iritasi, Gatal dan Bengkak Karena Skincare, Simak Cara Mengatasi Mengatasinya
2. Riwayat trauma
Orang yang memiliki riwayat trauma psikologis lebih rentan melakukan percobaan untuk menyakiti diri sendiri. Kondisi ini bisa muncul saat kehilangan orang tersayang atau pernah menjadi korban kekerasan fisik, emosional, hingga seksual.