\"Kita minta jarak rumah pengawas dengan sekolah menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan pengawas UN. Jika jarak tempuhnya jauh kita khawatir akan terlambat sehingga mengganggu jalannya UN itu sendiri,\" tegas Nurafik saat melakukan sosialisasi UN di Kepahiang.
Diterangkan, tugas seorang pengawas saat UN sangat sangat dibutuhkan dalam melayani kepentingan anak dalam UN. Misalkan saja mulai dari absen, menyiapkan soal, menyusun posisi perserta UN sesuai dengan nomor bangku dan sebagainya. Lebih lanjut juga dikatakan jumlah lokal dan pengawas UN juga harus signifikan karena setiap lokal menjadi tanggung jawab dan hak prerogatif pengawas. \"Untuk itu posisikan pengawas yang bagus, dan pilih pengawas dengan pertimbangan kondisi, jangan pilih yang rumahnya jauh,\" ujarnya.
Selain itu disampaikan juga agar pihak terkait dapat menyusun jadwal pengawas secara silang, sehingga ada pemerataan, tapi dengan tetap mengedepankan pertimbangan jarak tempuh. \"Dengan terbentuknya pengawas yang ideal kita berharap jalanya UN rahun ini dapat berjalan dengan lancar tanpa tanpa hambatan yang berarti,\" tandasnya.
Sementara itu, Kabid Dikmen Dikpora Kepahiang Riswo SPd menyampaikan sejauh ini mengenai persiapan pengawas UN pihaknya sudah siap. Saat ini tahapan dalam menghadapi UN yang dilakukan pihaknya adalah persiapan penjemputan soal UN yang akan dilaksanakan pada 13 april mendatang.
\"Untuk pengawas UN sudah kita persiapkan saat ini kita tinggal menunggu penjemputan soal UN di Provinsi Bengkulu pada 13 April mendatang,\" jelasnya.(505)