Dibalik 20 Pemburu Mendeklarasikan Diri Berhenti Lakukan Pemburuan

Selasa 23-08-2022,13:58 WIB
Editor : Rajman Azhar

Tuntutan tersebut merupakan vonis tertinggi yang diberikan oleh pengadilan di Indonesia terhadap pemburu.

Melalui diskusi yang dilakukan secara rutin  dengan para pemburu diketahui bahwa pendekatan secara hukum tidak memberikan efek jera.

Terancam Punah

Yayasan Lingkar Inisiatif menyebutkan  penyebab harimau sumatera terancam punah karena kawasan hutan yang berantakan dan telah bercampur dengan perkebunan perusahaan dan kebun masyarakat.

Dengan terbukanya hutan akibat adanya perambahan memiliki multi efek terhadap keberadaan harimau, seperti membuka jalan bagi pemburu merusak hutan.

Semakin banyak hutan terbuka dan diiringi dengan munculnya kelompok pemburu baru, dengan alasan awal membuka ladang dan berujung melakukan pemburuan.

Makanan harimau saat ini susah ditemukan karena lahan hutan yang semakin terbuka, kemudian pada 2019 hingga 2022 ada wabah African Swine Fever (ASF) yang menyerang babi hutan di Bengkulu sehingga ribuan babi mati.

Kemudian ditemukan penyakit di badan harimau, seperti yang terjadi di Bengkulu, diduga karena makanan yang dikonsumsi oleh harimau tersebut.

Eeb juga mengatakan bahwa penyebab hampir punahnya harimau karena minimnya pengawasan dari pemerintah terkait  pengawasan hutan karena keterbatasan personil dan penegakkan hukum yang rendah, serta rata-rata vonis yang diberikan ringan sehingga tidak memberikan efek jera bagi pemburu.

Sosialisasi

Selain Yayasan Lingkar Inisiatif Indonesia yang mensosialisasikan pentingnya harimau sumatera terhadap ekosistem, Tiger Heart Bengkulu bersama Program Wildlife Conservation Society Indonesia (WCS-IP) dan Forum Harimau Kita mengadakan kegiatan sosialisasi di sekolah guna memperingati Hari Harimau Sedunia (Global Tiger Day) 2022.

Kegiatan tersebut dilakukan di beberapa sekolah di Kabupaten Seluma tepatnya di SDN 123 Seluma SDN 135 Desa Giri Nanto Kecamatan Ulu Talo Seluma, SDN 148 Desa Sekalak Kecamatan Seluma Utar dan SMP N 42 Satu Atap Desa Banyu Kencana Kecamatan Ulu Talo Seluma.

Koordinator Kegiatan Global Tiger Day 2022, Nur Rahma Deni di Bengkulu menjelaskan  sekolah tersebut menjadi target karena berbatasan langsung dengan hutan lindung bukit barisan Sumatera.

Sosialisasi tersebut juga bertujuan agar anak-anak mengetahui pentingnya menjaga dan menyelamatkan harimau dengan pendekatan seni budaya, serta memberikan pengetahuan  kawasan hutan dan habitat harimau yang semakin berkurang.

Rangkaian kegiatan itu dikemas dengan kegiatan drama teater, mendengarkan dongeng cerita harimau, mewarnai bersama, nonton film kartun harimau dan menyelesaikan kuis TTS tentang harimau.

Saat ini ancaman pada harimau di Bengkulu berupa perburuan liar, dan perdagangan bagian tubuh harimau, serta banyaknya jerat sling (tali) yang dipasang pemburu masih aktif.

Tags :
Kategori :

Terkait