Desakan ekonomi membuatnya seakan lupa dengan cita-citanya. Ditambah lagi, ditinggal ayah, hingga menyebabkannya putus sekolah. Namun karena ketekunannya, telah merubah kondisi sulit menjadi kesuksesan.
MARIZA AMELIA,
KOTA BENGKULU
AWALNYA hanya iseng membatik. Karena kakak yang bekerja di rumah produksi batik. Pulang sekolah ia sempatkan untuk berkreasi melalui kain putih. Proses kehidupan panjang membuatnya berusaha mendewasakan pemikiran. Mulai dari putus sekolah, menjadi yatim saat masih kecil, hingga nikah muda demi keinginan sang ibu.
Kini, membatik sudah menjadi profesi menyenangkan baginya. Terlebih ia tertarik karena pendapatan dari setiap coretan yang ia buat. Hingga menjadi 1 dari 6 orang yang terpilih dalam komunitas pengrajin batik. Di Galeri Batik Besurek Canting Emas Bengkulu.
Asparagus, pengusaha batik tulis bersurek begitu semangat menceritakan proses panjang perjalananya. Membagikan cerita adalah jalan untuk membuat orang lain bersyukur. “Hidup itu tidak semudah apa yang orang lain lihat pada kita saat ini, ada dinamika yang harus ditempuh, ”ucapnya.
Ia menceritakan bagaimana dulu harus berbesar hati untuk tidak melanjutkan sekolah. Desakan ekonomi membuatnya seakan lupa dengan cita-citanya. Terlebih satu minggu setelah ayahnya mengatakan tidak sanggup untuk membiayai sekolahnya lagi, ia harus kehilangan.
Mencoba melihat peluang, setiap pulang sekolah ia belajar membatik. Kebetulan kakaknya bekerja di rumah produksi batik. Karena tertarik dan menjadi hobi. Akhirnya kakaknya buka usaha batik sendiri, dan ikut membantu sekaligus belajar disana.
Setelah 4 tahun, ia menikah diusia 20 tahun. Dimasa setelah menikah pun bukan perjalanan yang mudah. “karena kakak tidak setuju, sampai 7 tahun kami tidak teguran” ceritanya.
Asparagus: Pengusaha Batik Besurek Canting Mas; Awalnya dari Kondisi Sulit, Kini Berbuah Manis
Selasa 15-09-2020,21:27 WIB
Editor : Iyud Mursito
Kategori :