Warga Bangun Jembatan Ambruk
KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Warga RT 13 Lingkungan Empat Sidodadi Kelurahan Pasar Ujung Kecamatan Kepahiang, akhirnya melakukan pembangunan jembatan darurat. Sebab, jembatan air sempiang yang berada di lingkugan RT 13 tersebut pasca mabruk beberapa minggu lalu tak ada perbaikan dari instansi pemerintah terkait.
Diungkapkan Ketua RT 13, Katimun (48), pembangunan jembatan bambu sebagai jembatan sementara dengan menghabiskan anggaran Rp 750 ribu yang diambil dari sumbangan sukarela masyarakat setempat.
\"Tidak ada sumbangan dari pemerintah ataupun pejabat, ya kita warga berinisiatif sendiri untuk memperbaikinya. Sebab, nunggu sudah lama tidak juga ada perbaikan,\" ungkap Katimun.
Jembatan permanen sebelumnya ambruk akibat dilalui dump truk bermuatan material sekitar 6 bulan lalu, baru diperbaikan secara darurat oleh warga Selasa (18/10). Warga melakukan gotong royong sejak pukul 06.00 WIB hingga siang, agar jembatan dapat dilalui meski hanya sebatas pejalan kaki.
\"Kalau untuk motor tengantung juga dengan beban serta pengendaraan bisa atau tidak melintas,\" ungkapnya.
Katimun tak dapat menjamin batas ketahanan jembatan yang dibangun secara swadaya tersebut. Sebab hanya dibangun dengan menggunakan bambu serta kawat sling sebagai pengikatnya.
\"Ntah sampai kapan ini bisa bertahan, kita berharap pemerintah segera membangun jembatan permanen lagi. Sebab jembatan ini tidak akan lama daya tahannya,\" tuturnya. Sementara Mahai (50), warga setempat mengatakan, bila tidak diterpa banjir maka jembatan bambu yang dibangun mereka masih bisa bertahan.
\"Air sempiang ini sering kali banjir hingga meluap ke atas jembatan, kalau banjir bisa ambruk lagi jembatan,\" ucapnya. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: