Ayam Mati Mendadak, Warga Takut Flu Burung

Ayam Mati Mendadak, Warga Takut Flu Burung

KAUR SELATAN, BE - Dalam beberapa pekan terakhir ini, warga Desa Padang Petron Kecamatan Kaur Selatan khususnya resah. Keresahan ini timbul setelah beberapa ekor ayam mereka mati mendadak. Mereka takut kematian unggas-unggas itu disebabkan virus flu burung yang bisa menjangkiti manusia.

“Bingung dengan ayam kami ini, tiba-tiba mati mendadak. Padahal tidak ada tanda-tanda diserang penyakit yang mematikan, kami khawatir flu burung,” ujar Sahdan (54), warga setempat yang mengaku ayamnya mati mendadak, Senin (15/8) kemarin.

Dikatakan Sahdan, sebelum belasan ayam mati mendadak itu tidak ada tanda-tanda sakit yang dialami hewan peliharaan warga tersebut. Juga sebelumnya ayam-ayam tersebut terlihat sehat. Namun sore hari tiba-tiba mati mendadak. Menjadi lebih mengkhawatirkan lagi, ini tidak hanya ternak miliknya yang mati seketika. Namun juga ternak milik warga yang tinggal di sekitar kediamannya.

”Takut juga nanti dibilang flu burung, dan ada sekitar 20 ekor ayam dan beberapa diantaranya telah mati, dan kami tidak tahu penyakit apa ini. Kami sudah lapor ke petugas Dinas Peternakan soal adanya ayam mati,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kaur Plt Nasrul Rahman didampingi Kabid Peternakan Didi Yanipi, S Hut melalui dokter hewan drh. Rahmat Fajar, mengaku pihaknya telah menerima laporan ayam mati mendadak tersebut. Juga pihaknya sudah melakukan obeservasi ke lokasi. Berdasarkan hasil observasi, kematian ayam bukan karena terjangkit flu burung.

”Kami sudah ke lokasi dan menyemptrotkan vaksin. Hasil pemeriksaan tidak ada flu burung. Tapi nanti kami akan kembali ke lokasi melakukan penelitian lanjutan,”ujarnya.

Ditambahkannya, untuk antisipasi hal tersebut, pihaknya mengimbau warga untuk melakukan karantina jika ada unggasnya yang sakit atau menderita gejala penyakit tertentu dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada aparat pemerintahan terdekat.

“Kita juga imbau kepada warga yang memiliki ternak ayam untuk mengubur atau membakar bangkai unggas yang mati mendadak untuk mencegah penularan,” pungkasnya.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: