Jalan Terancam Putus
PINO RAYA, BE - Ketua DPRD Bengkulu Selatan (BS) Yevri Sudianto prihatin melihat kondisi jalan raya di Desa Serang Bulan, Pino Raya. Pasalnya jalan provinsi tersebut hampir dua tahun amblas. Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda Pemda Provinsi segera memperbaikinya. \"Jalan provinsi ini hampir dua tahun amblas, namun sepertinya Pemda Provinsi tidak peduli. Padahal akses jalan sudah terancam putus,\" katanya saat meninjau langsung jalan amblas tersebut, Selasa (24/5). Jalan tersebut sudah amblas akhir tahuan 2014 lalu. Bahkan Pemda Provinsi sudah pernah turun ke lapangan. Hanya saja hingga kemarin belum ada tanda-tanda segera diperbaiki. Padahal jalan itu penghubung Simpang kelutum, Pino Raya ke Simpang Pino, Ulu Manna. Selain itu juga menjadi jalan alternatif penghubung Kota Bengkulu dengan Pagar Alam. Pasalnya, jika melewati jalan itu jarak tempuh Simpang Kelutum-Simpang Pino hanya 12 km, sedangkan jika lewat jalan lama yakni masuk Kota Manna terlebih dahulu jarak tempuhnya menjadi 30 km. Oleh karena itu, jika pemda Provinsi tidak mau memperbaikinya, dirinya meminta pemda Provinsi dapat menyerahkannya kepada Pemda BS, agar pemda BS dapat memperbaikinya. \"Kalau memang Pemda Provinsi tidak mau memperbaikinya, serahkan pada pemda BS, biar pemda BS yang memperbaikinya,\" cetus Yevri dengan nada kesal. Ditambah lagi, sambung Yevri dalam waktu dekat memasuki bulan suci Ramadhan, sehingga hari raya Idul Fitri semakin dekat. Dirinya memastikan arus lalu lintas yang melewati jalan tersebut semakin ramai. Jika tidak segera diperbaiki, dirinya khawatir saat idul fitri jalan akan semakin amblas dan pengendara tidak bisa melintas. \"Kalau jalan sudah putus, bahkan jembatan Air Nau terputus tentu biaya perbaika lebih besar,\" imbuhnya. Disamping itu, sambung Yevri, jika terus dibiarkan, dirinya khawatir jalan amblas itu akan memakan korban. Sebab jalanan itu kondisinya menurun dan menikung. Sehingga warga yang tidak hapal jalan, bisa tercebur ke sungai. \"Saya hanya mengingatkan jalan sampai jalan amblas ini sudah memakan korban baru diperbaiki, mumpung kerusakan belum parah, sehingga biaya perbaikan belum terlalu besar,\" demikian Yevri. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: