Sungai Air Gegas Didesak Disudet

Sungai Air Gegas Didesak Disudet

MUKOMUKO, Bengkulu Ekspress –  Warga Desa Sumber Makmur, Kecamatan Sungai Rumbai Kabupaten Mukomuko mendesak agar Sungai Air Gegas  disudet. Hal itu bertujuan untuk mengurangi dampak meluapnya air sungai   yang berdampingan dengan danau yang ada di desa tersebut. “Kalau mengenai buaya sudah biasa dilihat warga sekitar,  karena lokasinya di danau yang berdekatan dengan Sungai Air Gegas tersebut,” kata Kades Sumber Makmur, Jumat dikonfirmasi Bengkulu Ekspress, kemarin. Menurutnya,  Sungai Air Gegas itu muaranya hanya satu menuju ke arah Air Hitam dan sudah dipenuhi lumpur.  Ditambah lagi sungai itu juga tempat pembuangan limbah pabrik dari perusahaan yang berinvestasi di daerah tersebut. Dikatakan Kades, pembuatan sudet  dibutuhkan sepanjang 200 meter dan lebar  20 meter. Pemetaannya pun sudah pernah dilakukan beberapa tahun lalu  dan tim pernah turun. Hanya saja belum ada realisasi hingga saat ini. “Kami beberapa desa sudah pernah mengusulkan agar dilakukan penyudetan dan  meminta bantuan dari PT BMK, karena perusahaan itu juga memanfaatkan sungai tersebut, sehingga  harus ada tanggung jawab bersama,” katanya. Ia juga menyampaikan, jika buaya tersebut dilindungi harus diurusi oleh BKSDA. Seperti, apakah dibuat penangkaran atau lainnya. “Jumlah buaya sekitar ratusan ekor. Selama ini buaya tersebut tidak menganggu manusia yang beraktivitas di Sungai Air Gegas. Namun sebelum peristiwa yang mengenaskan kembali terjadi, diharapkan buaya – buaya itu diurusi dengan baik agar tidak membahayakan masyarakat sekitar,” pintanya. Wakil Bupati Mukomuko, Haidir  mengharapkan, BKSDA  Bengkulu ada perhatian khusus terkait keberadaan buaya di wilayah Kabupaten Mukomuko. “Melalui telepon sudah saya sampaikan dan dalam waktu dekat saya akan langsung berkoordinasi dengan pihak BKSDA Provinsi Bengkulu dan pihak terkait lainnya  mengenai  hal tersebut,” katanya. Diakui Wabup, di sungai itu  banyak buaya dan sering dilihat masyarakat. “Buayanya memang banyak. Baru kali ini ada korban hingga  meninggal dunia dan di sungai  itu tempat aktivitas  masyarakat sehari – hari,” ujarnya. Terkait usulan penyudetan, kata Wabup, penting dilakukan dan segera serta akan  dikoordinasikan lebih  lanjut. Karena lokasi itu adalah Taman Wisata Alam (TWA) dan harus mendapatkan perizinan hingga di tingkat Pemerintah Pusat. “Sungai Air Gegas itu muaranya hanya satu menuju Air Hitam. Hanya saja muara itu selalu tertutup sehingga buaya – buaya yang ada hanya berputar di lokasi tersebut,” bebernya. Wabup juga mengharapkan, adanya penanganan serius dari pihak terkait. Baik itu  harus segera dilakukan penyudetan dan buaya – buaya yang ada dilakukan penanganan segera agar tidak membahayakan masyarakat yang beraktivitas di lokasi tersebut. “Saya imbau untuk  sementara khususnya ketika  air dalam warga tidak turun ke sungai. Ini untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan terjadi,” imbau Wabup yang juga warga Kecamatan Sungai Rumbai tersebut. (900)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: