Nelayan : Damar Bisa Tambal Kapal

Nelayan : Damar  Bisa Tambal Kapal

GETAH damar hitam bisa diperuntukan menambal kapal ataupun perahu bocor. Seperti, yang dilakukan salah seorang Nelayan Kota Mukomuko, Sarudin. Dalam memenuhi kebutuhannya sendiri, khususnya jikalau perahu yang ia nahkodai bocor, ia cukup mencari pohon damar hitam yang masih dapat ditemukan di dalam hutan dan dijadikan tepung sebagai bahan baku untuk menambal. Tepung damar hitam yang bahan bakunya dari damar atau gumpalan getah dari berbagai jenis pepohonan ini sangat baik digunakan untuk menambal perahu yang bocor, terutama pada sambungan bagian papannya. Damar tersebut dapat mencair apabila dipanaskan dan bersifat sebagai perekat yang dapat menyatu dengan kayu. “Damar ini dapat ditemukan dalam hutan dan kadang menempel di pohon besar dan di dalam tanah,” katanya. Proses pengolahan tepung damar tergolong mudah. Damar tersebut ditumbuk  hingga halus dan kemudian dicampur dengan serbuk kayu atau abu pembakaran sekam padi atau bisa menggunakan minyak tanah. Selanjutnya, diaduk rata  dan jadilah tepung damar yang siap digunakan  untuk menambal perahu yang bocor dan memiliki ketahanan yang cukup lama. Namun, bahan baku damar saat ini agak susah didapat. Kalau dibawah tahun 2000-an masih   mudah ditemukan hingga masyarakat banyak menjual hingga dibawa ke luar daerah. Tidak hanya damar hitam, damar putih yang diperuntukan sebagai bahan baku membuat kaca, keramik dan lainnya juga banyak. Saat itu bahan baku damar dijual dengan harga Rp 5 ribu per canting. Dalam satu hari warga mampu mengumpulkan uang sebesar Rp 200 ribu. “Dari hasil Rp 200 ribu per hari, anak pertamanya  dibangku sekolah dasar dan lainnya dibiayai dari hasil menjual damar. Semakin maju dan berkembangnya daerah, pepohonan yang menghasil getah damar tersebut semakin berkurang. Meskipun ada, sangat sulit untuk didapat dan hanya cukup digunakan sendiri untuk menambal perahu bocor,” ujarnya. Dia juga mengatakan, tepung damar sangat dibutuhkan para nelayan, khususnya nelayan pengguna kapal yang terbuat dari kayu. “Yang menjual ada, tetapi sulit didapat. Rata – rata nelayan menggunakan damar hitam tersebut untuk menambal perahu yang bocor,” ungkap ayah dari dua anak itu. (900)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: