Susu Lokal Kurang Diminati

Susu Lokal Kurang Diminati

KEPAHIANG, BE - Susu sapi lokal kurang diminati masyarakat, sehingga industri rumahan pengelola susu sapi perah di Desa Suka Sari Kecamatan Kabawetan Kepahiang menemui kendala dalam pemasaraan. Akhirnya susu olahan asli daerah tersebut tak dapat dipasarkan secara masal, baik ke pasar swalayan maupun ke sekolah-sekolah. Kondisi tersebut diketahui dari kunjungan kerja (Kunker) Wakil Bupati Kepahiang, Netti Herawati SSos ke kawasan produksi susu olahan Gapoktan Sumber Mulya beberapa waktu lalu. Kelompok pengelola Gapoktan mengeluhkan rendahnya minat anak-anak untuk mengkonsumsi susu lokal tersebut. \"Ini juga menjadi perhatian kita, susunya disini cukup tinggi hasilnya. Harus ada pemasaran yang gencar supaya dapat menghasilkan pengelolaan susu sapi disini,\" tutur Wabup. Wabup menuturkan, ke depan akan mengambil langkah atau strategi agar gerakan minum susu di Kabupaten Kepahiang dapat digalakkan mulai dari tingkat anak-anak hingga orang dewasa. Supaya home Industri di kawasan Kabawetan khusus dapat lebih meningkat. \"Nanti surat sosialisasi agar menggalakkan minum susu akan disampaikan ke sekolah-sekolah. Minum susu baik untuk kesehatan dan pertumbuhan anak,\" tegas Wabup. Di Gapoktar Sumber Mulya sendiri telah memiliki 20 ekor sapi perah hingga menghasilkan 40 liter susu setiap produksinya. Sayangnya susu olahan warga tersebut kurang diminati hingga sulit untuk dipasarkan kepada masyarakat luas. Ketua Gapoktan Sumber Mulya Tarsan menuturkan, bila susu olahan milik kelompoknya bukan hanya dijadikan susu siap konsumsi semata. Tetapi, juga diolah menjadi yougurt dan caramel milk, namun untuk pemasaran masih terkendala. \"Untuk melakukan pengecekan di BPOM membutuhkan dana mencapai Rp 50 juta, kita sudah pernah ajukan ke BPOM agar dilakukan pengecekannya, tetapi ada alat yang belum dimiliki hingga tak dapat dilakukan pengecekan,\" ujarnya. (320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: