Kakek Ditemukan Tewas

Kakek Ditemukan Tewas

ARGA MAKMUR, BE - Setelah melakukan pencarian kurang lebih 8 jam, tim dari Mapolres Bengkulu Utara, BPBD, Tagana, Mapala dan warga Taba Tembilang, Kecamatan Arga Makmur akhirnya menemukan Ahmad Dahlan (83) sekitar pukul 01.30 WIB, Selasa (19/4) dinihari dalam keadaan tewas. Korban ditemukan tiga orang warga, tersangkut dibebatuan disalah satu lubuk sungai Tabak. Lokasi lubuk tersebut dibelakang SDN Gunung Agung, sekitar 3 Kilometer dari korban terlihat menyebrang sungai. Setelah menemukan korban, warga langsung menghubungi tim BPBD yang melakukan pencarian di tempat terpisah. \"Sekitar pukul 01.30 WIB kami menemukan korban. Kami cukup hafal dengan kondisi lubuk itu, karena sering mencari ikan. Korban tersangkut dibebatuan, kami tarik kepinggir bertiga,\" jelas Siknan salah satu warga yang menemukan pertama kali jenazah korban. Tim pencarian langsung merespon kabar ditemukannya korban tersebut. Mobil ambulan sudah disiapkan, langsung menuju lokasi dan membawa korban kerumah duka. Korban menderita luka cukup parah dibagian kepala belakang, diduga kuat akibat benturan bebatuan. Kepala BPBD Kabupaten BU, Ir Made Astawa mengatakan, korban hanyut setelah buang air besar disungai. Mengingat posisi korban saat ditemukan nyaris berada diatas batu. Kemungkinan besar korban kehilangan keseimbangan saat menyudahi buang air besar dan langsung terseret air sungai yang kebetulan deras setelah diguyur hujan. \"Dugaan kami korban ini sebelum hanyut buang air besar dulu, kehilangan keseimbangan kemudian hanyut,\" jelas Made. Berdasarkan keterangan Kades Taba Tembilang, Yahya korban sudah hafal betul bagaimana caranya menyebrangi sungai agar tidak terpeleset. Oleh karena itu, ia kurang begitu percaya saat kabar menyebutkan korban hanyut setelah menyebrang sungai. \"Intinya berkat kerja sama masyarakat, polisi, BPBD dan pihak lain korban berhasil ditemukan. Mewakili keluarga korban mengucapkan terima kasih sudah berusaha maksimal,\" kata Yahya. Korban sendiri sangat dikenal masyarakat sekitar, mengingat korban sudah tinggal selama 36 tahun di Desa Taba Tembilang. Sebelum meninggal korban tinggal dengan isteri, anak, menanti serta satu orang cucunya. Didalam keluarga korban dikenal tidak mau diam, selalu ingin hari-harinya diisi dengan rutinitas. \"Namanya musibah, sudah jalan yang diatas. Kita mau marah sama siapa,\" demikian Kades.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: