Irigisi Jebol, Sawah Rusak
TEBAT KARAI, BE - Hujan lebat dua hari berturut membuat irigas Desa Taba Santing Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang jebol dan merusak puluhan hektar sawah.
Bangunan irigasi yang mengairi 200 hektar sawah warga di Desa Taba Sating dan Taba Saling tersebut rusak, Kamis (11/3) malam, sekitar pukul 19.00 WIB, ketika kawasan kepahiang diguyur hujan lebat sejak sore.
Fedo (27), petani yang tinggal di dekat pintu air irigasi menyebutkan, ambruknya irigasi tersebut membuat puluhan hektar sawah di sekitar lokasi hancur karena derasnya terjangan air bah.
\"Sawah saya rusak semua dari ujung sampai ke ujung. Deras nian airnyo, hingga dinding irigasi ini jebol,\" tutur Fedo.
Jebolnya dinding irigasi menyebabkan padi yang baru 2 minggu ditanam jadi hancur hingga menyebabkan batang padi tumbang. \"Lihat saja ini padi saya rusak semua, batang pada tumbang. Saya juga pasrah dengan kondisi ini,\" ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dusun (Kadun) 1 Desa Taba Sating Ali Harta (50) menyebutkan, bila irigasi dengan panjang sekitar 2 kilometer tersebut digunakan sekitar 170 kepala keluarga yang menggarap sawah. Dengan luasan sawah kurang lebih 200 hektar.
\"Di sini ada yang satu hektar sawah digarap dua orang, untuk luasan sawahnya kurang lebih segitu (200 hektar) untuk dua desa,\" sebut Ali Harta.
Dengan rusaknya irigasi yang membagi aliran air untuk kedua desa, membuat masyarakat sekitar terutama penggarap sawah sangat khawatir mereka akan gagal panen.
Karena sawah kekeringan air di tengah musim hujan ini, padahal petani sudah mulai memasuki musim tanam. \"Ada yang bibitnya baru disemai, sudah siap tanam tapi aliran airnya tidak ada, ada juga yang sudah satu bulan tanam ini masih sangat membutuhkan air. Kalau irigasinya tidak segara diperbaiki bagaimana mau mengairi sawah,\" ucap Ali.
Ali serta ratusan warga lainnya mengharapkan ada tindak lanjut pemerintah untuk memperbaiki sementara waktu irigasi. Sehingga masyarakat setempat tetap dapat melakukan musim tanam, dan tak ada kerusakan pada sawah mereka akibat tak ada air. \"Ini sebelum jebol memang sudah retak, kita sudah laporkan ke PU, tetapi tidak juga ada perbaikan hingga akhirnya jebol ini karena tidak kuat lagi mehanan derasnya terjangan air,\" ungkapnya.
Menurutnya, irigasi tersebut merupakan irigasi air pinggir kuning yang dibangun sudah dirinya belum lahir. Namun belum ada perbaikan hingga pintu airnya pun sudah tak berfungsi. \"Kalau kata orang tua dulu, bangunan belanda untuk irigasi di dam itu, saya tidak tahu tahun berapa bangunnya yang jelas belum ada perbaikan,\" sebutnya.
Dari pengamatan di lapangan kondisi dinding irigasi memang sudah usang, dengan banyak ditumbuhi lumut serta penuh lumpur. Sepanjang irigasi juga sudah ditutupi oleh gulma atau rumput liar hingga bangunan irigasinya tidak kelihatan.(320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: