Keroyok Sampah Bukit Kaba Sukses

Keroyok Sampah Bukit Kaba Sukses

\"sapu

BENGKULU, bengkuluekspresss.com - Forum Sapu Hijau yang dikenal sebagai salah satu penggiat konservasi alam ambil bagian sebagai kolaborator dalam even kerja bakti nasional, yang bertemakan Bergerak Untuk Indonesia Bebas Sampah 2020. Kegiatan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional telah dilaksanakan pada tanggal 21 Februari yang lalu.

Untuk di Bengkulu, kegiatan ini dipusatkan di Bukit Kaba dengan mengangkat tema Keroyok Sampah Bukit Kaba ini berlangsung sukses. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dari luar Bengkulu diantaranya kelompok pecinta alam pelajar, mahasiswa dan umum yang berasal dari Lubuk Linggau, Tebing Tinggi, Palembang, Kota Bengkulu, Kepahiang dan Rejang Lebong. Selain itu hadir juga partisipan dari dinas instansi, salah satunya dari PT. Pos Indonesia yang menurunkan belasan personilnya.

Sedangkan perlengkapan dan peralatan FSH, disuport oleh BPBD Kabupaten Rejang Lebong dan Palang Merah Indonesia Rejang Lebong. Selain itu, kegiatan ini juga  oleh  KNPI Rejang Lebong, FPTI Rejang Lebong, BKSDA Rejang Lebong, Dinas BLHKP Rejang Lebong, Kantor Pos Indonesia Rejang Lebong dan beberapa pihak swasta lainnya.

“Acara dimulai dengan rute perjalanan Pos Pokdarwis Bukit Kaba - Jalur Hutan - Kubah I - Tangga Seribu - Jalur aspal - dan Finish di Pos Pokdarwis Bukit Kaba. Setiap peserta dibagi menjadi beberapa team/regu yang masing-masing memiliki tugas mengumpulkan sampah non organik di sepanjang jalur yang dilewati,” terangnya.

Sedangkan, mekanisme pengumpulannya di sepanjang jalur pendakian peserta mengumpulkan sampah di radius 1-2 meter kiri kanan, sementara untuk spot-spot shelter area sapu bersih di perluas hingga radius 20 meter.

“Semua sampah yang terkumpul di bawa turun dari puncak gunung, kemudian diangkut oleh mobil sampah yang diperbantukan dari dinas BLHKP.\" ujarnya.

Menurut Naldo, pada aksi kali ini, volume sampah yang terkumpul 26 Karung besar yang kesemuanya adalah sampah non organik seperti plastik, kaleng, botol kemasan dan sebagainya.

“Sampah ini kita fokuskan kepada sampah non organik karena butuh waktu lama bagi alam untuk mengurai sampah dari jenis itu.Bahkan ada beberapa jenis sampah tidak bisa diurai oleh alam,”.

Diakhiri acara panitia membagikan stiker infografis tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan alam untuk mengurai sampah non organik serta bahayanya bagi ekosistem dan lingkungan hidup. (rls/one)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: