Petakan Sawah Rp 4,1 M

Petakan Sawah Rp 4,1 M

\"sawah_bengkulu_+2\"BENTENG, BE - Rencana Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) membangun patakan sawah baru seluas 250 hektar sudah mulai berjalan. Dengan menggunakan dana bantuan dari pemerintah pusat senilai Rp 4,1 miliar, tim dari Distanbunak sudah turun melakukan survei penentuan lokasi. \"Pembuatan petakan sawah ini anggarannya dari pemerintah pusat senilai Rp 4,1 miliar atau Rp 16,5 juta per hektar,\" jelas Kepala Distanbunak Benteng, Damsik SPKP, dikonfirmasi BE kemarin (21/2). Menurut Damsik, sebelum menentukan lokasi yang tepat, berbagai pertimbangan memang harus dilakukan guna mencari area yang memang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan persawahan. Terutama mengenai ketersediaan air, yang nantinya dijadikan sebagai aliran irigasi pada petakan sawah tersebut. \"Saat ini kita telah memulai surevi lokasi, bersama tim ahli dan konsultan. Jika lokasinya sudah ditentukan barulah pengerjaan petakan sawah bisa dimulai,\" tambah pria yang pernah menjabat selaku Kepala Satuan (Kasa) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Benteng ini. Dari survei yang dilakukan di seluruh kecamatan di Kabupaten Benteng, ada satu desa yang cocok untuk dijadikan petakan sawah, yakni Desa Kota Niur, Kecamatan Taba Penanjung. Di lokasi ini, Distanbunak merencanakan membangun petakan sawah seluas 60 hektar. Sedangkan sisanya akan dibangun di desa lain yang tentunya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. \"Hasil survei yang kita lakukan sampai saat ini, dari 250 hektar kami akan membangun 60 hektar di Desa Kota Niur dan berharap bisa berkembang menjadi 100 hektar. Setelah itu, barulah kita pindah ke lokasi lainnya yang layak untuk dibangun persawahan,\" tambahnya. Sementara itu, ketika ditanya kapan pekerjaan pencetakan sawah itu dimulai, Damsik belum bisa memastikan secara pasti lantaran masih menunggu hasil survei keseluruhan. Ia mengaku pembuatan petakan sawah dilakukan ditahun 2016 ini sehingga diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi pangan di kabupaten termuda di Provinsi Bengkulu ini. \"Jika survei sudah tuntas, barulah kita akan memulai pekerjaan. Kita harap ditahun 2016 ini, penanaman sudah bisa dilakukan. Sebab kita juga dibantu dengan bibit dan pupuk,\" tandas Damsik.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: