Irigasi Jebol, 50 Ha Sawah Terancam
BENTENG, BE - Irigasi yang dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) yang selama ini mengairi sekitar 50 hektar areal persawahan Desa Tanjung Terdana, Kecamatan Pondok Kubang jebol, Benteng, ambruk sepanjang 10 meter. Dampaknya puluhan hektar sawah terancam tak mendapatkan pengarian yang baik. Sekretaris Desa (Sekdes) Tanjung Terdana, Zainal Iksan, ketika ditemui BE, Senin (8/2) sore, mengaku, jebolnya irigasi yang berlokasi tepat di tepi aliran sungai tersebut terjadi pada akhir bulan Januari lalu. Setidaknya terdapat 50 hektar sawah petani yang berada di hilir jebolnya irigasi tersebut menjadi terancam gagal bertanam. Sebab seluruh area persawahan yang berada di kawasan tersebut bergantung pada aliran irigasi itu. \"Setidaknya ada sekitar 50 hektar sawah berada di hilir irigasi yang jebol ini. Petani sangat bergantung pada air irigasi, apalagi dalam waktu dekat para petani akan memulai musim tanam. Bahkan sejumlah petani sudah ada yang mulai menanam padi lebih awal,\" jelas Zainal. Ditegaskannya, menyadari ketergantungan ini, petani ddengan upaya seadaanya telah berkerjasama melakukan perbaikan terhadap aliran air tersebut. Dengan menggunakan pipa yang disusun rapi dengan diperkuat oleh kayu penyangga. \"Menyikapi bencana ini, kita telah melakukan gotong royong untuk melakukan penanggulangan darurat. Hal ini dilakukan agar air tetap bisa mengaliri sawah para petani,\" tambahnya. Lebih lanjut dia mengungkapkan, perbaikan yang dilakukan oleh masyarakat dipastikan tak akan bertahan lama. Selain akan segera rusak akibat derasanya aliran air. Luapan air sungai yang berada di tepi saluran irigasi masih menjadi ancaman serius. Bahkan jika tak cepat ditanggulangan, dikhawatirkan bangunan irigasi lainnya juga akan jebol akibat tergerus oleh tekanan air yang besar. \"Hal ini sudah kita sampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Benteng. Kami harap saluran irigasi ini segera diperbaiki secara permanen seperti semula,\" pintanya. Pantauan BE di lokasi, jebolnya irigasi terjadi akibat tekanan air sungai yang besar dan perlahan mengikis tanah penahan saluran irigasi. Selain bangunan yang ambruk, sisi lain bangunan yang ada juga tampak telah mengalami keretakan dan akan turut tergerus jika tak ditanggulangi dengan pembuatan pelapis tebing atau beronjong penahan. (135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: