11 Desa Rawan Bencana
BENTENG, BE - Kondisi geografis yang berada di tepi lautan dan dataran rendah membuat sejumlah desa yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) rentan terjadi bencana. Dari data yang berhasil dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Benteng mencatat sebanyak 11 desa rawan terhadap bencana alam. Diantaranya 8 desa rawan terhadap banjir, seperti 5 desa Kecamatan Pondok Kelapa, desa Pagar Dewa desa Sidodadi, dan desa Sri Kuncoro. Desa Talang Empat Kecamatan Karang Tinggi, Desa Taba Tarunjam Kecamatan Talang Empat, dan desa Talang Empat, desa Tanjung Terdana Kecamatan Pondok Kubang, desa desa Rindu Hati Kecamatan Taba Penanjung dan desa Air Napal Selanjutnya, terdapat 3 desa tergolong rawan terhadap longsor., yakni desa Tanjung Terdana Kecamatan Pondok Kubang, desa Pagar Jati Kecamatan Pagar Jati dan desa Air Sebakul Kecamatan Talang Empat. \"Dari seluruh desa yang ada di Kabupaten Benteng, tak sedikit desa yang rentan terhadap bencana alam. Baik itu bencana longsor maupun bencana banjir,\" jelas Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapansiagaan BPBD Benteng, Abdul Razak ST, ketika dikonfirmasi BE. Razak mengungkapkan, banyaknya desa yang rawan bencana ini, pihaknya tentu terus berupaya agar tak berdampak buruh dan menimbulkan korban. Salah satunya adalah dengan memberikan sosialisasi dan pemahanan terhadap warga sekitar serta para remaja tata cara penanggulangan bencana yang bisa datang secara mendadak. \"Kita juga terus melakukan sosialisa dan pemahanan kepada warga agar selalu waspada serta memahami potensi datangnya bencana. Selain itu, sebagai upaya pencegahan dini, kita juga akan memberikan pelajaran kepada siswa dengan membentuk sekolah aman bencana (SAB). Hanya saja, SAB ini akan kita lakukan di sekolah yang memang tidak berada naungan dari pihak lain, seperti PMI atau semacamnya,\" ungkap Abdul. Dia menambahkan, selain sosialisasi, BPPBD juga terus melakukan pemantauan dan pengecekan di beberapa lokasi yang kondisinya semakin mengancam, seperti daerah aliran sungai (DAS) maupun pemukiman yang berpotensi tertimpa longsor. Bahkan pihaknya mengaku akan terus melakukan koordinasi bersama dinas PU untuk duduk bersama mencari solusi untuk mengantisipasi terjadinya bencana. \"Kita akan melakukan peninjauan ulang di seluruh desa yang menjadi langganan banjir dan longsir. Dan untuk pemberian bantuan nantinya, kita akan lakukan dengan menggunakan skala prioritas. Baik itu pembuatan pelapis tebing maupun beronjong penahan di sekitar aliran sungai,\" demikian Razak.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: