Mandi di Sungai, Siswi SMP Tenggelam
KOTA MANNA, BE - Pinggiran Sungai Air Manna dekat galian C milik mantan Bupati BS, Reskan Efendi atau biasa dipanggil Pak Bowo, kemarin (22/11) mendadak ramai. Pasalnya di sungai tersebut ada salah satu siswi SMPN 2 Bengkulu Selatan (BS), Rike Dwi Apriza (13), warga Desa Pagar Dewa, Kota Manna, tiba-tiba tenggelam saat mandi di sungai. Kemudian warga beramai-ramai mencarinya dengan menyelami sungai. Hanya saja korban belum berhasil ditemukan teman korban, Putri (13), warga jalan Raja Chalifah, Kota Manna, Nisa (13), warga Desa Pagar Dewa, Sofia (13) warga Sekundang dan Sinta (13), warga Siwak Sebiris, Kota Manna. Mereka semuanya kelas 2 SMPN 2 BS. Saat ditemui di pinggir sungai, mereka menuturkan, kemarin sekitar pukul 14.30 WIB mereka berlima bersama korban pergi ke Sungai Air Manna dekat Kuari. Hanya saja yang mandi saat itu Rike, Sofia dan Sinta, sedangkan Nisa dan Putri hanya duduk –duduk pinggir sungai. Akan tetapi disaat sedang asyik mandi, rupanya Rike hanyut. Bahkan baru diketahui setelah Rike menggapai-gapaikan tangannya minta tolong. Melihat Rike hanyut, temannya pun langsung berteriak minta tolong dan ada yang menghubungi warga minta bantuan. Kemudian dalam waktu singkat pun pinggir Sungai Air Manna pun mendadak ramai oleh warga. “Kami mandi bersama-sama, saat mandi Rike pakai baju warna pink dan unggu, namun tiba-tiba hanyut dan tenggelam,” terang Sinta, sambil terisak menangis. Kapolres BS, AKBP Napitupulu Yogi Yusuf SH SIK melalui Kasa Shabara, Iptu Subrozie mengaku setelah mendengar ada siswi yang tenggelam di sungai, dirinya langsung ke tempat kejadian perkara (TKP). Bahkan bersama warga, sebagian anggotanya dikerahkan untuk menyelam. Hanya saja setelah berjam-jam menyelam, korban belum juga ditemukan. “Korban tenggelam saat mandi di sungai dekat Kuari Pak Bowo, namun kami sudah minta warga untuk terus melakukan pencairan,” ujar Subrozie. Sementara itu, Rudi (29) salah satu warga yang ikut melakukan penyelaman mengaku, lokasi korban mandi dari atas kelihatan tenang. Namun di bagian bawah arusnya deras. Bahkan dalamnya pun lebih dari 1,5 meter. Meskipun terus berusaha dirinya dan puluhan bahkan ratusan warga yang mencari belum berhasil menemukan korban. Ditambah lagi sore kemarin hujan deras, sehingga pencarian pun agak terhambat. “Memang lubuk lokasi korban tenggelam, atasnya kelihatan tenang, tapi di bagian bawah arusnya deras,” ujar Rudi. Adapun Upik (38), salah satu ibu rumah tangga, yang mengaku tidak jauh dari lokasi kejadian, mengaku kemarin siang dirinya mencari kayu bakar. Bahkan dikatakannya, lokasi korban tenggelam setiap hari selalu ramai dengan anak-anak yang mandi. Terlebih lagi kemarin Minggu, sehingga anak-anak yang mandi pun sangat ramai. Saat kejadian dirinya melihat korban bersama teman-temannya sedang mandi, namun dirinya baru tahu korban hanyut setelah mendengar teriakan teman-temannya minta tolong. “Memang setiap hari, lokasi korban hanyut selalu ramai anak-anak mandi, namun saya baru tahu korban hanyut setelah mendengar teriakan anak-anak minta tolong, setelah itu saya beritahukan kepada warga,” ujarnya. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: