Hama Semut Resahkan Petani Kopi

Hama Semut Resahkan Petani Kopi

KEPAHIANG, BE - Petani kopi di Desa Batu Kalung Kecamatan Muara Kemumu cukup diresahkan dengan banyaknya hama semut. Menurut para petani, jumlah koloni semut dalam jumlah banyak dapat merusak buah kopi sehingga dengan jumlah hama semut yang banyak tersebut bisa mematikan pohon kopi. Salah seorang petani Desa Batu Kalung, Nuri (60) menjelaskan biasanya para petani mengatasi hal itu dengan penyemprotan. Namun, meski disemprot tidak akan membunuh semua semut dan hama semut akan kembali muncul dalam hitungan hari. \"Biasanya kami semprot saja. Tapi itu tidak menjadi jaminan, hama semut akan hilang dalam waktu lama, karena masih ada  semut yang tersisa di dalam rongga atau disela-sela buah kopi. Nah, semut-semut itulah yang biasanya cepat berkembang biak dan muncul lagi dalam waktu tidak lama atau beberapa hari saja usai disemprot,\" terang Nuri. Menurutnya, jika hama semut dibiarkan saja maka akan dapat menyebabkan tangkai buah kopi mati. Jika pun kopi dapat bertahan hingga matang dan siap dipanen, kualitasnya akan menurun. \"Kadang-kadang petani di desa kami ada yang membiarkan saja, hanya sesekali saja dibuang, atau disemprot. Semut-semut itu, bisa membuat kualitas buah kopi menurun. Berbeda dengan semut besar atau \'kerenggo\' kalau bahasa sini, itu mudah mengatasinya,\" jelasnya. Dijelaskannya, dengan kondisi ini para petani kopi di Kepahiang saat ini masih dapat memanen kopi dengan harga yang tidak terlalu rendah. \"Saat ini harga kopi mencapai Rp 20 ribu hingga Rp 21 ribu ditingkat petani. Dimana harga kopi tergantung dari kualitasnya,\" tandasnya. (505)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: