Pemda Dituding Tak Pedulikan Petani Sawit

Pemda Dituding Tak Pedulikan Petani Sawit

\"sawit\"

MUKOMUKO, BE – Pemda Kabupaten Mukomuko, khususnya SKPD terkait dituding tidak mempedulikan nasib para petani kelapa sawit di daerah tersebut. Pasalnya, selain jarang menghadiri dalam penetapan harga tandan buah segar (TBS) ditingkat provinsi. Juga tidak pernah mengubris keluhan dan laporan dari petani.

“Kami pernah sampaikan laporan, baik itu kepada SKPD terkait maupun legislatif. Tetapi tidak ada respon dan realisasi di lapangan. Yang seakan – akan petani sawit tidak dipedulikan,” tegas Ketua Ikatan Petani Sawit Mandiri (IPSM), Edi melalui Sekretarisnya, Alazadini kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (4/9).

Dia menyampaikan meskipun harga TBS mengalami penurunan. Harga di Mukomuko yang paling rendah dari kabupaten lain di Provinsi Bengkulu. Dicontohkannya, beberapa hari lalu pabrik di daerah lain membeli TBS sebesar Rp 960 per kg. Sedangkan 11 pabrik di daerah terujung di Provinsi Bengkulu itu, membeli TBS sebesar Rp 710 per kg. Artinya, ada selisih yang cukup jauh atau mencapai sebesar Rp 250 per kg.

Dia mengharapkan, pemerintah daerah ikut berperan dan memperhatikan petani sawit. Seperti kesulitan yang saat ini dihadapi petani sawit.

“Kondisi yang serba sulit yang dihadapi petani sawit. Seakan – akan tidak diperhatikan. Kita harapkan hal tersebut menjadi catatan bagi pemerintah,” kata Alazadini.

Harga TBS periode hingga 2 Minggu ke depan dengan harga rata – rata Rp 816 per kg ditingkat pabrik. Harga tersebut, telah ditetapkan bersama tim penetapan harga TBS ditingkat Provinsi Bengkulu.

“Dalam penetapan harga TBS hari ini (kemarin,red) tidak ada perwakilan bidang perkebunan Pemda Mukomuko. Sedangkan pabrik yang ada di Mukomuko hanya dihadiri satu perusahaan. Yang lainnya hanya menyampaikan data,” tukas Alazadini.

Kepala Bidang Perkebunan, DP3K Kabupaten Mukomuko, Wahyu Hidayat belum dapat dikonfirmasi dan dihubungi karena nomor handphone yang biasa digunakan tidak aktif. (900)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: