Benteng Anna Terancam Hilang

MUKOMUKO, BE - Keberadaan Benteng Anna yang berlokasi di Kelurahan Koto Jaya, Kota Mukomuko, terancam hilang. Pasalnya, hingga saat ini keberadaan cagar budaya yang telah di SK-kan Balai Cagar Budaya Provinsi Jambi itu, belum ada respon dari semua pihak terkait, termasuk dari Pemerintah Pusat. Kondisi Benteng Anna tetap dibiarkan tanpa ada tanda - tanda akan dilakukan penanganan, perbaikan atau lainnya.

Ditambah lagi Benteng yang berada di pinggir aliran Sungai Selagan itu, dengan berjalannya waktu akan tergerus abrasi dan tenggelam. Kepala Bidang Kebudayaan Dispendikbud Kabupaten Mukomuko, Yuli Reni dikonfirmasi Bengkulu Ekspress, kemarin (4/9) pagi menyampaikan tidak dapat berbuat banyak. Berbagai upaya telah dilakukan agar Cagar Budaya itu tetap dilestarikan agar tidak hilang.

Menurutnya, untuk mendapatkan respon dari Pemerintah Pusat, cukup sulit. Karena banyak tahapan yang harus dilakukan dan dilalui. Salah satunya, seperti Benteng Anna terlebih dahulu harus ada tim ahli mulai dari tingkat kabupaten hingga pusat melakukan penelitian lebih jauh dan lainnya.

“Saat ini Benteng Anna itu ditetapkan sebagai Cagar Budaya, yang di SK-kan pihak Balai Cagar Budaya, Jambi. Sedangkan dari pihak terkait lainnya, termasuk dari pemerintah belum,” beber Yuli. Dia menyampaikan, untuk pengajukan proposal terkait Benteng Anna itu sudah dilakukan hingga ke Direktorat Kebudayaan melalui Balai Cagar Budaya Jambi. Hanya saja hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut.

“Kami memprediksikan proposal itu sulit untuk direalisasikan. Selain Benteng Anna itu belum di SK-kan oleh pihak – pihak terkait. Juga keberadaan Benteng itu hanya tinggal puing – puingnya saja. Serta belum diketahui dengan pasti bagaimana bentuk bangunannya dan lainnya,” kata Yuli.

Kendati demikian, lanjut Yuli, pihaknya yang membidangi hal tersebut hanya dapat tetapmelestarikan dan menjaga puing – puing yang ada di lokasi.

“Yang sudah dilakukan bersama Balai Cagar Budaya Jambi. Benteng Anna itu telah pagari. Kondisi Benteng itu, saat ini lebih mengkhawatirkan dan tidak lama lagi akan tenggelam ke sungai,” pungkas Yuli. (900)

Sumber: