60 Persen HL Bukit Riki Dirambah

60 Persen HL Bukit Riki Dirambah

\"bibit KOTA MANNA, BE – Maraknya perambahan hutan lindung (HL) Bukit Riki di wilayah Kecamatan Seginim dan Air Nipis membuat kawasan hutan tersebut semakin kritis dan memprihatinkan. Para perambah semakin ramai yang membuka hutan itu untuk dijadikan tempat usaha perkebunan. Dari pantauan anggota Polisi Kehutanan Bengkulu Selatan (BS) bersama Polhut Provinsi dan Mapolda Bengkulu saat razia beberapa waktu lalu, dari luas 2.505 hektar luas HL Bukit Riki, diperkirakan mencapai 60 persen HL sudah dirambah. Kepala dinas Kehutanan dan ESDM BS, Ir Toni Gusnaidi melalui Kabid Keamanan Hutan, Nasrul Khalik SH didampingi Kasi Perundang-undangan, Ujang Musdianto SH, kepada BE mengatakan, jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin HL Bukit Riki akan habis dibabat warga untuk berkebun. “Dari hasil pengecekan di lapangan, saat ini sebagian besar lahan sudah berubah menjadi kebun, baik itu sawit, karet maupun kopi,” ujar Ujang. Sebagian lagi, ada lahan baru dibuka sepertinya akan dibuat kebun oleh perambah. “Kalau dilihat dari lahan dan  pondok yang kami temukan, tampaknya warga mau berkebun kopi karena ada bibit kopi dalam lahan gundul tersebut,” ujar Ujang. Untuk itu, sambung Ujang, pihaknya sangat mengharapkan dukungan Pemda BS dalam hal ini Bupati dan DPRD BS serta masyarakat sekitar, untuk bersama-sama melarang warga menggunduli hutan tersebut. Sebab, jika hanya mengandalkan Polhut saja, maka pihaknya kesulitan untuk mengawasinya. Pasalnya disamping jumlah personel  Polhut BS hanya terbatas juga jumlah kawasan HL dan hutan Produksi terbatas (HPT) yang harus dibawasi sangat luas. Namun demikian, pihaknya tetap akan merusaha maksimal untuk mengawasi hutan di BS. “Melihat kondisi HPT yang sebagian besar sudah gundul, maka bencana alam pun akan mengancam, untuk itu kami harapkan dukungan semua pihak untuk menjaga hutan lindung di BS, agar nantinya HL dan HPT di BS tetap hijau hingga anak cucu kita dimasa-masa mendatang,” tutup Ujang.(369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: