Sulit Air, Ratusan Hektar Sawah Terancam Alih Fungsi
Air Nipis, BE – Musim kemarau yang melanda Bengkulu Selatan (BS) selama ini, telah membuat petani sawah resah. Sebab sawah mereka kekeringan. Kondisi ini dialami petani Kecamatan Seginim dan Air Nipis. Sebab, selain surutnya air sungai, keringnya sawah itu karena banyaknya kolam air deras di bagian hulu irigasi. Sehingga sawah petani pun tidak kebagian air. Perdi (35), salah satu petani setempat, menuturkan sudah 10 tahun bahkan lebih, saluran irigasi yang sumber air irigasi dari Desa Palak Bengekrung, Air Nipis tepatnya pintu air di Desa Muara Danau yang mengaliri lahan persawahan petani kurang lebih 900 H. Sampai saat ini petani sawah sudah lama tidak bisa memanfaatkan air irigasi tersebut, sebab airnya lebih banyak dimanfaakan untuk kolam air deras. Akibat dari air yang sulit tersebut, banyak warga beralih fungsi ke kebun sawit dan berladang cabai dan jagung. “Dengan kodisi sawah yang kesulitan air irigasi, sudah banyak sawah warga yang beralih fungsi, akibatnya dengan luasan sawah yang berkurang, hasil panen padi pun turun,” katanya. Padahal, sebelumnya Kecamatan Seginim sebagai lumbung padi BS. Perdi berharap Pemda BS dapat menambah debit air irigasi, sehingga saluran irigasi yang sudah dibuat sebelumnya tidak menjadi mubazir, karena selalu kering dan tidak dialiri air. “Kami sangat berharap debit air irigasi ditambah, agar saluran irigasi yang sebelumnya sudah dibangun dapat dialiri air dan sawah petani pun dapat digarap kembali,” harap Perdi. Kades Desa Muara Danau, Murman (39) mengaku, aliran air melalui siring irigasi menuju ataran sawah di Desa Muara Danau bukan hanya satu tahun ini saja tidak dialiri oleh air dari bendungan Palak Bengkerung, tetapi sudah puluhan tahun. Oleh karena itu, dia mengharapkan Pemda memberikan solusi agar sawah petani dapat digarap seperti semula dengan melakukan penambahan debit air irigasi di Desa Palak Bengkerung. “Kalau pemda tidak peduli, maka saluran irigasi menuju sawah petani di desa kami seakan menjadi hiasan belaka, karena tidak berfungsi mengalirkan air. Sampai saat ini sawah petani di desa kami belum merasakan manfaat dari bendungan di Desa Palak Bengkerung tersebut,” ungkap Murman. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: