Polhut Amankan Kayu dari HL Bukit Riki
AIR NIPIS, BE – Polisi kehutanan (polhut) pada Dinas Kehutanan dan ESDM Bengkulu Selatan (BS) kembali mengamankan kayu tak bertuan yang diduga kuat diambil dari kawasan hutan lindung (HL). Kali ini kayu jenis Semurau sebanyak 3 M3 yang berhasil diamankan dan saat ini sudah diangkut dan disimpan di gudang Dinas Kehutanan dan ESDM Padang Panjang BS. Kepala Dinas Kehutanan dan ESDM BS, Ir Toni Gusnaidi melalui Kabid Keamanan Hutan, Nasrul Khalik SH didampingi Kasi Perundang-Undangan, Ujang Musdianto SH mengungkapkan, kayu tersebut ditemukan Kamis (27/8) siang sekitar pukul 12.00 WIB di kebun sawit di tepi hutan lindung (HL) Bukit Riki, tepatnya di Dusun Tanjung Tengah, Desa Sukajaya, Air Nipis. “Saat kami temukan, kayu itu berada di dekat sawah pinggir kebun sawit, dengan posisi sebagian ada yang sudah menumpuk dan sebagian lagi ada terpisah,” katanya. Ujang mengaku, penemuan kayu tak bertuan itu berdasarkan laporan masyarakat. Sehingga kemarin pagi sekitar pukul 10.00 WIB pihaknya langsung menuju lokasi. Lalu pukul 12.00 WIB kayu tersebut langsung ditemukan. Saat itu Polhut selain ingin mencari pemilik kayu, juga ingin mengecek keberadaan perambah di kawasan HL tersebut, namun karena khawatir, melihat kondisi cuaca yang tidak bersahabat serta hari sudah siang, mereka pun mengurungkan niat untuk mengecek keberadaan perambah dan langsung membawa kayu tersebut pulang. Kayu temuan tersebut dari berbagai ukuran yakni 6 x 12 cm panjang 4 meter, 5 x10 cm panjang 4 meter, 3 x 20 cm juga panjang 4 meter dan 3 x5 cm panjangnya juga 4 meter. “Kami pastikan kayu itu dari HL bukit Riki, sebab di sekitar lokasi penemuan kayu, tidak ada tunggul, serta saat kami menelusuri jalan bekas angkutan kayu, kami menemukan ada 5 potong kayu lagi dalam HL, namun tunggulnya diperkirakan masuk ke dalam HL lagi,” ujarnya. Ditambahkan Ujang, setelah berhasil menemukan kayu tersebut, pihaknya mendapat laporan jika kayu itu milik Manto warga Desa Sukarami, Air Nipis. Namun setelah dicek, ternyata tidak ada warga bernama Manto. “Pemilik kayu belum jelas, namun kami masih menyelidikinya,” demikian Ujang. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: