DP3K Bakal Panggil PT DDP

DP3K Bakal Panggil PT DDP

MUKOMUKO, BE – Adanya penolakan pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit milik petani oleh PT Daria Dharma Pratama (DDP) yang berlokasi di Kecamatan Ipuh beberapa hari lalu direspon pemerintah setempat khususnya Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan da Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko. SKPD itu berjanji akan menindak lanjuti terkait informasi tersebut, dan tidak menutup kemungkinan bakal memanggil pihak perusahaan yang bersangkutan.

“Saya baru mengetahui adanya penolakan itu. Untuk langkah awal akan kita tanyakan dulu kepada pihak perusahaan yang bersangkutan,” demikian disampaikan Kepala DP3K Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto melalui Kepala Bidang Perkebunan, Wahyu Hidayat dikonfirmasi, kemarin.

Tujuan utamanya untuk mengetahui lebih jauh apa permasalahannya hingga perusahaan itu menolak buah dari petani.

“Jika alasan dari pihak perusahaan itu jelas dan masuk akal. Tidak serta merta kita menyalahi perusahaan tersebut. Jika sebaliknya, akan ada tindakan lebih lanjut salah satunya akan memanggil pihak perusahaan yang bersangkutan,” kata Wahyu.

Dia menyampaikan agar seluruh perusahaan khususnya yang punya pabrik tidak mengabaikan buah sawit milik masyarakat. Hal tersebut akan lebih berdampak negatif kepada perekonomian petani sawit.

“Harganya sudah turun ditambah lagi dengan ditolaknya pabrik. Petani sawit akan semakin sulit. Inilah diantara juga akan kita telusuri lebih jauh. Salah satunya PT DDP Ipuh yang informasinya menolak buah sawit milik petani setempat,” lanjutnya.

Warga Kecamatan Ipuh, Awis menyampaikan agar pihak – pihak terkait segera mengambil langkah dan tindakan. Jika hal tersebut dibiarkan akan lebih mensengsarakan para petani sawit. Pihaknya dapat memaklumi jika kapasitas pabrik terbatas. Tetapi jangan menolak buah kelapa sawit petani. Solusi yang bijak itu dibatasi, bukan ditolak. “Ini tidak, buah petani ditolak. Buah dari perusahaan itu tetap masuk. Setau kami berdirinya pabrik di daerah ini ikut mensejahterakan masyarakat, salah satunya petani sawit,” sampai Awis kepada, Bengkulu Ekspress. (900)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: