2.000 Hektar Sawah Terancam tak Bisa Digarap
KEDURANG ILIR, BE – Sekira 2.000 hektar lahan sawah di Kecamatan Kedurang Ilir, Bengkulu Selatan (BS), terancam kekeringan. Penyebabnya, air irigasi yang mengairi ribuan hektar sawah itu mulai surut atau mengecil. Seprianto (33), salah seorang petani Desa Padang Bindu, Kedurang Ilir mengungkapkan, dengan kondisi ini, petani di daerah itu terancam tidak bisa menggarap sawah mereka, mengingat saat ini memasuki musim tanam. Menurut Seprianto, didampingi Pak Elvi (36), juga petani Padang Bindu, penyebab air irigasi saat ini sudah tidak bisa mengalir ke sawah petani yakni pada pintu irigasi di bagian hulu dengan mengambil air Kedurang dari dekat jembatan Desa Palak Siring sudah menggantung. Bahkan pintu irigasi pun sudah tertutup batu dan pasir. Faktor lain juga sambung Seprianto, adanya kolam air deras di Desa Pagar Bunga, Kedurang Ilir. Akibat kolam air deras ini, air lebih besar masuk ke kolam air deras. Kemudian air itu tidak kembali ke saluran irigasi. “Ditambah lagi di Desa Suka Nanti, air terbuang, sehingga sawah dibagian hilir tidak mendapatkan air lagi,” keluhnya. Dengan kondisi itu, sambung Seprianto, saat ini sawah sudah sebagian besar yang kering. Sehingga bibit padi yang sudah disemai dan siap tanampun masih dibiarkan di tempat persemaian. Hal itu lantaran tidak bisa ditanam karena sawah sudah kering. Oleh karena itu, para petani Kedurang Ilir, imbuh Seprianto dan Pak Elvi, sangat berharap Pemda BS dapat kembali memperbaiki irigasi dengan memasukan kembali air ke saluran irigasi dan mengatur air irigasi untuk kolam air deras dengan sawah petani. “Harapan kami, pemda peduli, sehingga sawah Kedurang ilir bisa digarap, pasalnya jika gagal panen, petani pun terancam kelaparan,” karap Seprianto diamini Pak Elvi. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: