Pemerintahan Redho Tidak Berhasil
KOTA MANNA, BE – Wakil Ketua I DPRD Bengkulu Selatan (BS), Susman Hadi SP MM menilai apa yang disampaikan Bupati BS, H Reskan E Awaludin SE, pada penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) akhir masa jabatan, Rabu (1/7) lalu hanya teori. Namun secara praktek tidaklah demikian. Bahkan Susman menilai pemerintahan Reskan-Rohidin (Redho) lima tahun ini tidak berhasil.
“Apa yang disampaikan itu teori saja, tapi prakteknya tidaklah demikian,” katanya.
Menurut Susman, indikator dirinya menilai pemerintahan Redho tidak berhasil yakni setiap tahun serapan APBD semakin besar. Hal itu membuktikan bahwa pembangunan lamban. Dikatakannya, pada tahun 2012 lalu, sisa lebih anggaran (Silpa) BS mencapai Rp 37 M lebih. Kemudian tahun 2013 naik menjadi Rp 57 M. Lalu pada tahun 2014 naik lagi menjadi lebih dari Rp 60 M. Tingginya angka silpa ini, dikarenakan serapan APBD yang rendah. Hal ini diduga karena penempatan pejabat yang tidak tepat. Sehingga tidak mampu melaksanakan pengelolaan anggaran secara baik dan benar. Dalam hal pembangunan, dirinya juga menilai tidak berhasil. Sebab banyak pembangunan yang gagal dilaksanakan hingga lebih dari dua tahun.
“Dalam sejarah, baru pemerintahan Redho inilah ada pembangunan yang gagal hingga tiga tahun berturut-turut, apa itu yang dinamakan keberhasilan?” tandas Susman.
Sebelumnya, Bupati BS, H Reskan E Awaludin SE mengklaim APBD BS setiap tahunnya meningkat, begitu juga dengan belanja juga selalu naik setiap tahunnya. Untuk serapan anggaran dinilainya juga sangat tinggi karena selalu diatas 92 persen. Hal itu disampaikannya pada sidang paripurna DPRD BS Rabu, (1/7) dengan agenda penyampaian LKPJ akhir jabatannya. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: