Ratusan Hektar Sawah Kekeringan

Ratusan Hektar Sawah Kekeringan

KOTA MANNA, BE – Kemarau yang saat ini hampir memasuki satu bulan, telah membuat petani sawah di Bengkulu Selatan (BS) resah. Pasalnya tanaman padi mereka di sawah terancam  gagal panen karena sawah sudah kekurangan air, bahkan sebagian tanahnya sudah berdebu. Andika (38), salah satu petani sawah warga jalan Pemangku Basri, Kelurahan Tanjung Mulia, Pasar Manna menuturkan, sawah yang digarapnya berada di Desa Batu Kuning mengandalkan air Sungai Melao. Namun karena hampir satu bulan hujan tidak turun, air sungai tersebut sudah mengecil dan tidak bisa dimanfaatkan lagi mengairi sawah warga. Akibatnya, sebagian warga memanfaatkan tebat Muara Kuaw. Petani pun  mengambil air di tebat ini dengan menggunakan mesin. Hanya saja saat ini tebat ini pun airnya sudah kering. “Padahal umur padi sudah satu bulan setengah, bahkan hampir berbuah, namun karena  air sawah sudah tidak ada lagi, kami khawatir gagal panen,” keluhnya. Hal senada juga disampaikan oleh Gun (45), petani warga Desa Ketaping, Manna. Menurut dia, di desanya ada sekitar 50 hektar sawah tadah hujan. Akan tetapi karena musim kemarau, padi pun  tidak lagi mendapatkan pasokan air. Padahal padi sawah sangat tergantung dengan air hujan. “Bagaimana tidak sedih, sawah yang menjadi tumpuan kami akan gagal panen jika hujan tidak kunjung turun,” ucapnya sedih. Dengan kondisi ini,  Andika dan Gun pun berharap musim kemarau dapat segera berakhir. Sehingga padi sawah mereka segera disiram air hujang. Dengan begitu, kekhawatiran para petani sawah akan gagal panen tidak terbukti. Sebab sambung Andika dan Gun, jika kemarau terus melanda BS, maka semua sawah tadah hujan yang tidak hanya di daerah mereka, namun juga di daerah kecamatan Pini Raya, Bunga Mas, Ulu Manna dan daerah lainnya juga kekurangan air dan terancam gagal panen. Dengan begitu, dirinya memastikan ke depannya harga beras akan kembali mahal, sebab sawah petani gagal panen. “Harapan petani, hujan turun lagi, sebab jika tidak, semua sawah tadah hujan di  BS akan gagal panen, dan akibatnya harga beras pun akan kembali meroket,” terang Andika dan Gun. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: