Nenek 9 Cucu Nyaris Dirampok
PASAR MANNA, BE – Warga Jalan Haji Yasin, kelurahan Pasar Mulia, Pasar Manna kemarin (25/6)sekitar pukul 10.00 WIB mendadak heboh. Pasalnya warga setempat, Maimunah (75) yang merupakan nenek dengan 9 cucu ini nyaris saja menjadi korban perampokan di siang hari. Beruntung dirinya mampu melawan, sehingga tidak ada satupun barang kesayangannya yang hilang. Namun sang nenek mengalami luka-luka pada kedua lengan tangannya, akibat melawan seorang pemuda yang diperkirakan berumur sekitar 17 tahun yang hendak merampok di rumahnya. Diceritakan sang nenek, sebelumnya pada pagi kemarin dirinya sedang menggoreng telor di dapur. Sebab kemarin anaknya yang ada di Kota Bengkulu akan menjemputnya untuk berobat, karena dirinya sedang sakit. Hanya saja saat sedang menggoreng telor itu, dirinya ingin sekali masuk ke rumah. “Saat saya mau ke dalam rumah, saya melihat pelaku sudah berdiri dalam rumah dengan tempat tidur saya,” katanya sambil memperlihatkan luka di kedua lengan tangannya. Dikatakan Nenek, setelah melihat pelaku, dirinya langsung menegurnya. Saat ditegur pelaku langsung membongkar kasur nenek. Kemudian mengambil dompet nenek yang isinya uang Rp 100 ribu dan satu unit HP Cina. Saat itulah sang nenek merebutnya. Namun mengetahui nenek melakukan perlawanan, pelaku langsung menutup mulut nenek dengan tangannya. Tidak habis akal, nenek pun menggigit telapak tangan pelaku, bahkan nenek juga mematahkan jari tangan pelaku, hingga berhasil lepas dari mulutnya. Setelah berhasil melepaskan mulut dari bekapan tangan pelaku, nenek pun saling dorong dengan pelaku hingga akhirnya menyebabkan kedua tangan nenek luka, yang diduga karena bergesekan dengan dinding dan tempat tidur sang nenek. “Setelah berhasil melepaskan diri, saya pun langsung berteriak sambil terus saling dorong dengan pelaku, setelah gagal mengambil dompet saya, pelaku pun langsung kabur,”terang Nenek. Abas (57) warga yang rumahnya di belakang rumah Nenek itu saat dimintai keterangan, mengaku jika dari belakang rumah nenek ada seorang pemuda dengan baju kaos hitam, dan celana panjang warna hitam juga keluar dan berjalan dengan menenteng sandalnya. Hanya saja saat itu dirinya tidak memiliki firasat yang bersangkutan pelaku percobaan perampokan di rumah nenek. “Tadi (kemarin red) saya melihat ada bujangan tanggung keluar dari belakang rumah nenek, tapi karena saya tidak tahu dia pelaku percobaan perkosaan, saya diam saja,” terangnya. Sementara itu, kapolres BS, AKBP Abdul Muis SIK melalui kasat Reskrim, Iptu Rizqi Akbar membenarkan jika kemarin ada warga yang menjadi percobaan perampokan. Dikatakannya setelah mendapat laporan warga, pihaknya langsung menerjunkan anggotanya untuk mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Bahkan setelah itu, pihaknya pun langsung mencari pemuda yang disebutkan sebagai pelaku percobaan perampokan itu. “ Untuk pelaku masih kami selidiki, dari pantauan di lapangan, sepertinya pemuda itu mau mencuri namun kepergok pemilik rumah, Namun demikian, anggota kami masih dilapangan untuk mencarinya agar dapat dibekuk,” demikian Rizqi. (369) Plt Kakan Satpol PP Dicopot, Anggota Gajian TUBEI, BE - Aksi demo puluhan anggota Satpol PP honorer beberapa waktu lalu kepada Bupati Lebong H Rosjonsyah SIP MSi ternyata membuahkan hasil. Pasalnya honor ratusan anggota Satpol PP sejak Januari lalu akhirnya dibayarkan. Selain itu Plt Kepala Kantor Satpol PP yakni Edi Fauzi dicopot dari jabatannya oleh Bupati Lebong dan digantikan oleh Inspektur Inspektorat H Jhon Ferianto SSos MM menjadi Plt Kakan Satpol PP yang baru berdasarkan SK yang ditandatangani Bupati Lebong tanggal 24 Juni 2015. \"Saya ditugasi oleh bupati untuk melakukan pembinaan di lingkungan satpol pp. Sebagai pegawai negeri tugas ini akan saya upayakan dengan sebaik mungkin,\" kata Jhon Ferianto. Setelah penunjukan Kakan Satpol yang baru ini akhirnya ratusan tenaga kerja kontrak satpol pp bisa bernafas lega karena salah satu tuntutan mereka yakni pembayaran gaji selama 6 bulan bisa langsung dilakukan. \"Setelah ada SK penunjukan oleh bupati, kita langsung melakukan pengurusan pencairan gaji TKK tersebut dan alhamdulilah hari ini gaji TKK bisa dibayarkan,\" jelas Jhon. Ditambahkannya, pembayaran gaji yang dilakukan hari ini untuk honor Januari- Juni 2015. Besaran honor yang diterima anggota sesuai dengan jenjang pendidikan yakni untuk lulusan sarjana Rp 650 ribu/bulan, lulusan Diploma Rp 550 ribu/bulan, lulusan SMA Rp 500 ribu/bulan, lulusan SMP Rp 450 ribu/bulan dan lulusan SD Rp 400 ribu/ bulan. \"Saat ini baru dilakukan pembayaran gaji sedangkan untuk honor piket belum. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini juga bisa dibayarkan,\" ungkap Jhon. Terpisah kordinator lapangan dalan aksi demo ke rumah dinas bupati beberapa waktu lalu, Herli Candra mengatakan, seluruh anggota Satpol PP bersyukur dengan dilakukannya pembayaran honor tersebut. Meski demikian anggota satpol masih tetap menginginkan agar pihak kepolisian segera menuntaskan pengusutan dugaan korupsi yang terjadi di Satpol PP Lebong. \"Kami berterimakasih sama Bupati Lebong yang telah mendengar keluhan kami ini. Mudah-mudahan denga adanya pergantian kakan ini kinerja satpol PP bisa lebih baik. Kita juga menginginkan agar dugaan korupsi di satpol pp ini bisa secepatnya tuntas dan pihak polisi bisa segera menahan pelaku dugaan korupsi tersebut,\" pungkas Herli. 32 SK TKK Satpol PP Ditahan Plt Lama Sementara itu, meski pembayaran gaji untuk TKK Satpol PP sudah dilakukan, tapi tampaknya hal ini berbeda dengan 32 TKK Satpol PP lainnya. Sebab SK mereka masih ditahan oleh Plt Kakan Satpol PP yang lama yakni Edi Fauzi. Hal ini setelah sebelumnya dilakukan proses perpanjangan kemudian dikembalikan lagi lantaran ada yang salah untuk dilakukan perubahan. Sehingga mereka yang masih SK nya ditahan oleh Edi Fauzi tersebut terpaksa ditunda pembayaran honornya lantaran belum bisa menunjukkan SK ke bendahara sebagai salah satu syarat untuk pembayaran honor. hal ini diungkapkan koordinator dalam aksi Demonstrasi sebelumnya Herli Candra. \"Dari pengakuan 32 kawan-kawan yang SK untuk perpanjangan tersebut. Masih ditangan Plt Kakan Satpol PP yang lama Edi Fauzi. Entah kenapa sebelumnya telah dibagikan kemudian ditarik kembali dengan alasan ada kesalahan yang harus dirubah,\" kata Herli. Ketika dikonfirmasi, Plt Kakan Satpol PP, H. John Ferianto SSos MM yang juga masih aktif merangkap sebagai Inspektur Inspektorat Lebong, mengaku belum mengetahui masalah adanya para TKK yang SKnya ditahan oleh Plt Kakan Satpol PP yang lama. Namun jikapun memang benar terkait masalah tersebut, nanti tetap diupayakan bagaimana solusinya. Yang jelas untuk proses pembayaran honor selama 6 bulan ini. Dibayar secara Full dan tidak ada pemotongan. Dengan persyaratan menunjukkan SK sebagai TKK di Kantor Satpol PP. \"Untuk TKK yang SKnya masih ditangan Plt yang lama saya belum dapat laporan. Saya tidak tahu masalah yang itu, yang kita utamakan sekarang untuk menyelesaikan honor mereka yang dinilai sudah genting dan syaratnya menunjukkan SK,\" ungkap John. Ada pun 32 TKK satpol PP yang Sknya masih di tahan oleh Kakan satpol Lama yakni Bambang Irawan, Izwar Tohadi, Rozi Ansori, Radius Sofi, Suherman, Wandra Irawan, Radius Prawiro, Reko Saputa, Arafik, Angga Santanu, Hasnul Affandi, Marzen Afriando, Citra Irawan, Denis Adam, Pahlindra Adhaldi, Sutra Pernando, Bambang Kuswono, M Ari Usnal Afif, Budi Irawan, Buhari Muslim, Doris, Safedi, M Yusir, Widodo, Palita Suasana, Irpan Trisna, Yogi Ansori, Asrul Aska, Mindak Hariyani, Toto Sudarto dan Heri Yanto.(777)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: