Korban Pengeroyokan Bw Cs Bersedia Damai

Korban Pengeroyokan Bw Cs Bersedia Damai

\"lurah KOTA MANNA, BE -  Yogi (18) yang merupakan salah satu dari tiga korban pengeroyokan Bw yang merupakan anak petinggi Bengkulu Selatan (BS) dan dua rekannya Re dan Ro, saat ditemui di rumahnya kemarin, dengan ditemani Ibunya Li (46) dan Ayahnya Sudir (47)  di jalan Lettu Muhibbah mengaku siap berdamai dengan para tersangka. Dikatakannya, meskipun dirinya dada dan kepalanya masih sakit akibat dikeroyok para tersangka, dirinya tidak menaruh dendam. Hanya saja, perdamaian itu baru bisa disetujuinya, jika Rudi dan Yama, dua korban lainnya juga sudah berdamai. “Kalau anak saya (Yogi red) siap saja berdamai, namun jika para tersangka belum berdamai dengan Rudi dan Yama, kamipun belum bisa menyetujui damai itu,” kata Li mewakili anaknya. Pasalnya, sambung Li, korban utama pengeroyokan yakni Rudi dan Yama, sedangkan anaknya korban berikutnya yang secara kebetulan berada di lokasi keributan. Sehingga para tersangka ikut memukul anaknya. “Korban yang paling parah itu kan Rudi, Jadi kuncinya di Rudi, kalau Rudi mau berdamai, kami siap berdamai, Kalau Rudi tidak mau berdamai, kami ikut Rudi,” tandas Li. Sementara itu, saat BE mencoba menyambangi rumah Rudi dan Yama, keduanya sedang tidak ada di rumah. Begitu juga saat BE mencoba menemui Rudi di tempatnya bekerja, di Kodim 0408 BS. Namun lagi-lagi Rudi tidak berhasil ditemui. BE pun hanya menemui Kasdim, Mayor Onsunoni SH. Menurut Onsu, sebelum BE datang ke Kodim, dirinya sudah memanggil Rudi ke ruangannya. Saat itu dirinya pun sudah menanyai Rudi. Dari keterangan Rudi, sambung Onsu, Rudi pun bersedia berdamai dengan para tersangka. “Rudi sudah saya panggil tadi, dirinya juga bersedia berdamai, hanya saja karena saat ini permasalahannya sudah diproses di Polres, maka masih menunggu waktu yang tepat untuk berdamai,” ujar Onsu. Dikatakan Kasdim, Terkait permasalahan tersebut,dirinya tidak lagi mau  menilai siapa yang benar dan siapa yang salah. Hanya saja dirinya berharap antara korban dan tersangka tidak ada lagi keributan berkelanjutan. Dirinya juga berharap permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan. “ Saya  tidak tahu permasalahannya, siapapun yang salah atau benar, sebaiknya permasahan itu dapat diselesaikan secara kekeluargaan, kalau pun diproses hukum , silahkan  berjalan sebagaimana ketentuan yang berlaku,” terang Kasdim. Lurah kelurahan Ibul, Sudarman kemarin pun turun tangan. Dirinya mendatangi rumah korban. Kedatangannya itu untuk menemui keluarga korban dan meminta keterangan dari korban terkait kejadian pada Minggu (21/6) lalu. Adanya kejadian itu, dirinya berharap menjadi pelajaran bagi semua pihak. Agar ke depannya tidak terulang lagi. Bahkan dirinya siap mempasilitasi pertemuan antara warga dengan pemilik Kuari untuk mencari solusi terbaik, sehingga tidak akan konflik kembali. Kedatangannya itu pun untuk mempasilitasi agar pihak korban bersedia berdamai dengan para tersangka agar porses hukum pun tidak berlanjut. “ Kedatangan saya ke rumah korban, untuk mengetahui kejadian sebenarnya, namun saya harap ke depannya antara korban dengan tersangka dapat berdamai secara kekeluargaan,” ujar Sudarman. Adapun Kapolres BS, AKBP Abdul Muis SIk melalui Kasat Reskrim, Iptu Rizki Akbar  mengaku hingga kemarin Bw Cs masih ditahan. Sehingga hingga tadi malam Bw Cs sudah mendekam di ruang sel tahanan Mapolres BS selama  tiga malam. Terkait penangguhan penahanan, dikatakannya hingga kemarin, pihaknya belum menerimanya. Kalaupun nanti ada surat permohonan penangguhan, pihaknya juga tidak akan gegabah langsung mengabulkannya, Pihaknya akan menelitinya kembai apakah para Tersangka akan selalu kooperatif dan tidak akan melarikan diri serta mengulangi perbuatan serupa. “Penangguhan penahanan itu hak semua orang, kalau Bw CS nanti menyampaikan permohonan dan siap selalu kooperatif dan tidak akan mengulangi perbuatan serupa serta tidak akan melarikan diri, kami pun akan mempertimbangkannya,” ujar Rizki. Terkait Perizinan Kuari, Pejabat Diperiksa Paska Keributan antara Bw CS dan warga Minggu (21/6) di jalan Lettu Muhibbah, telah menyebabkan Kuari Gunung Ayu di stop operasionalnya. Bahkan dipasang police line.  Akibatnya para pejabat BS diperiksa oleh penyidik tindak pidana tertentu (Tipiter) kemarin. Dari pantauan BE ada tiga pejabat yang dimintai keterangan yakni Plt kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ir Susmanto MM, Kepala Dinas Kehutanan dan ESDM, Ir Toni Gusnaidi dan kepala kantor lingkungan hidup (KLH) BS, Hidayat SPd MM. Mereka pun diperiksa mulai pukul 11.00 WIB. Ir Toni Gusnaidi, kadis Kehutanan dan ESDM disela-sela pemeriksaan kepada BE membenarkan jika dirinya dan pejabat BS lainnya diperiksa terkait permasalahan Kuari. Dirinya bahkan bingung permasalahan keributan antara Bw Cs dan Rudi cs  telah melebar hingga pemeriksaan perizinan Kuari. Namun demikian dirinya pun bersedia memberikan keterangan. “Bagi kami pemberian izin tambang Galian C setelah adanya rekomendasi dari Lingkungan Hidup BS,” terang Toni. Adapun Kasat Reskrim, Iptu Rizki Akbar saat dimintai keterangan terkait pemeriksaan para pejabat kemarin, terkesan mengelak, dirinya pun enggan memberikan alasan pemeriksaan terhadap para pejabat BS tersebut. “Itu (pemeriksaan pejabat red) nanti saja,” ujarnya sambil berlalu. Sekedar mengingatkan, Bw Cs ditangkap Minggu malam, sebab siangnya, di jalan Lettu Muhibah ketiganya diduga telah melakukan pengeroyokan terhadap Rudi, Yogi dan Yama. Karena sebelumnya, Rudi menegur para sopir truk untuk tidak berjalan ngebut sebab debu beterbangan di jalan dan masuk ke rumah warga. Rupanya setelah ditegur antara Rudi dan sopir truk terlibat adu mulut. Namun setelah itu sang sopir truk pergi ke kuari. Hanya saja berjarak 10 menit kemudian, datanglah  Bw Cs dan kemudian melakukan pengeroyokan terhadap Rudi. Bahkan warga lain pun ikut menjadi korban yakni Yogi dan Yama. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: