Harga Sengon Naik, Petani Senang
KEPAHIANG, BE - Harapan Bupati Kepahiang Dr Drs H Bando Amin C Kader MM melalui program tanaman sengon, untuk menciptakan masyarakat yang kaya secara perlahan segera terwujud. Apalagi terhitung kemarin (hari ini,red) PT Kepahiang Mulai Lestari (KML) mulai memberlakukan kenaikan harga kayu sengon yang dibelinya dari masyarakat, dibandingkan harga yang telah ditetapkan sebelumnya. \"Untuk kayu sengon dengan diameter antara 10-14 cm, dari Rp 200.000 menjadi Rp 225.000 per kubik. Diameter 15-19 cm dari harga Rp 325.000 naik menjadi Rp 340.000 per kubik, kemudian diamter 20-24 cm dari Rp 425.000 menjadi Rp 500.000 per kubik. Sedangkan diameter 25 lebih, dari harga Rp 500.000 menjadi Rp 600.000 per kubik,\" terang pengelola PT KML, Iwan Sumantri Badar SE MM Rabu (6/5) kemarin. Menurutnya, kenaikan harga beli kayu sengon lantaran pangsa pasar dunia mengalami peningkatan. Dalam artian kebutuhan dunia akan kayu lapis meningkat. \"Memang saat ini kita masih mengirim kayu sengon yang sudah diolah sebagai bahan baku ke Kabupaten Wonosobo yakni ke CV Mekar Abadi, untuk dijadikan kayu lapis. Tapi kedepan pabrik kita ini akan langsung memproduksi kayu lapis, sehingga kitapun bisa langsung mengekspor ke luar negeri,\" jelasnya. Meskipun demikian, lanjut Iwan, beroperasinya pabrik sengon tidak lepas dari peran Raja Sengon Indoensia H Aryadi selaku penggerak, dimana Aryadi merupakan pengusana sengon terbesar di Indonesia saat ini. \"Disamping itu dengan mulai dibelinya kayu sengon oleh kita, secara tidak langsung keinginan Pak Bando selaku Bupati Kepahiang untuk menciptakan miliader baru akan terwujud,\" tegas Iwan. Menurutnya, dengan menanam sengon seluas 1 Ha saja, dengan asumsi jarak tanam 3 x 3 meter maka diperoleh sebanyak 1.111 batang sengon. \"Setelah tanaman sengon itu berumur 4 tahun, maka sudah bisa dipanen. Jika harga jualnya seperti sekarang ini, masyarakat yang menanam sengon sudah barang tentu minimal mendapatkan uang berkisar Rp 225.000.000,\" tandasnya.(505)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: