Penduduk Miskin Menurun
MUKOMUKO, BE - Angka kemiskinan penduduk di wilayah kabupaten Mukomuko yang tersebar di 15 kecamatan secara persentase mengalami penurunan. Tahun 2012, jumlah penduduk 161.087 ribu, jumlah penduduk kemiskinan mencapai 21.900 ribu jiwa dengan persentase penduduk miskin 13,21 persen. Dengan ketetapan pengeluaran Rp 288 ribu/kapita/bulan. Tahun 2013, dengan jumlah penduduk 168.654 jiwa. Jumlah penduduk miskin 22 ribu jiwa dengan persentase 12,98 persen atau mengalami penurunan. Dengan penetapan pengeluaran Rp 307,670 ribu/kapita/bulan. “ Dari sisi jumlah memang mengalami kenaikan sekitar 100 jiwa. Dengan penambahan penduduk mencapai 7 ribu jiwa per tahun. Sisi persentase warga miskin dari 13,21 turun menjadi 12,98 persen,” ungkap Kepala Badan Perencanaan Daerah Kabupaten, Herlian SSos MSi melalui Kepala Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya, Sirat Purnama dikonfirmasi Bengkulu Ekspress kemarin (31/3). Adanya penurunan persentase kemiskinan itu, kata Sirat merupakan salah satu kriteria kabupaten Mukomuko ditetapkan lepas dari daerah tertinggal oleh KPDT yang saat ini menjadi Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Kenaikan pengeluaran yang ditetapkan dipengaruhi berbagai faktor diantaranya dikarenakan inflasi, kenaikan harga bahan pokok dan lainnya. Diakuinya, untuk menurunkan persentase dan jumlah angka kemiskinan sangat sulit. Karena tidak hanya bisa dilakukan pemerintah daerah saja, tetapi adanya dukungan dari pemerintah provinsi hingga pusat. Walaupun persentase penurunan kemiskinan di daerah ini tidak signifikan. Namun, merupakan sesuatu usaha yang dinilai cukup maksimal. Besar kecilnya penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan. Karena penduduk miskin adalah penduduk yang memilki rata – rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan. “ Jumlah warga miskin di daerah ini bertambah. Karena jumlah penduduk semakin bertambah. Tetapi, pendapatan yang diterima/konsumsi tidak bertambah. Imbasnya kepada penduduk yang miskin menjadi semakin miskin dan penduduk hampir miskin menjadi miskin. Untuk angka dan persentase kemiskinan Tahun 2014, pihaknya masih menunggu data yang akan diperoleh dari BPS,” demikian Sirat. (900/krn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: