Waspada Curnak di Bengkulu Utara
ARGAMAKMUR, BE - Kasus pencurian hewan ternak (Curnak) kini marak terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Setidaknya, sejauh ini Polres BU sudah mendapat laporan 9 kasus, meliputi di Kecamatan Putri Hijau sampai Kecamatan Air Napal. Semuanya masih belum terungkap.Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Hendri H Siregar Sik melalui Kasat Reskrim Mapolres Bengkulu Utara, AKP Bayu Hernanto SKom mengatakan, mengenai Curnak yang marak terjadi data yang diperoleh belum valid semua. Sehingga menjadi kendala untuk mengungkap pelaku pencurian ternak. Untuk mencegah maraknya aksi Curnak kepada masyarakat, katanya, para pemilik ternak sapi, kambing dan kerbau untuk tidak meletakkan ternaknya sembarangan. Jika bisa diletakkan didalam kandang, selain itu waspada juga diperlukan bagi masyarakat yang memiliki banyak ternak. Maraknya pencurian dibuktikan, Mapolsek Kerkap pada Selasa (24/3) mendapatkan laporan pencurian ternak terjadi pada pukul 05.30 WIB. Korbannya ialah, Sabti (45) warga Desa Taba Padang Kol, Kecamatan Hulu Palik. Sapi betina milik Sabti digasak pelaku saat diikatkan di batang pohon kelapa sawit di samping rumahnya. Korban menyadari sapi miliknya hilang saat hendak memberi makan, kemudian ia mendapati sapi yang ia ikat dibatang saeit sudsh tidak ada. Kemudian ia berusaha mencari, 50 meter dari sapi diikatkan ia menemukan isi perut sapi miliknya, tepatnya dipinggir Jalan Raya desanya itu. Akibat pencurian ini ia mengalami kerugian Rp 8,5 juta. Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Hendri H Siregar Sik melalui Kapolsek Kerkap, IPTU Muzakir Dahlan membenarkan pihaknya mendpat laporan curnak ini. \"Laporan sudah kami terima, untuk selanjutnya akan kami lakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini,\" demikian Muzakir. (167)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: