Trauma, Warga Belum Beraktivitas

Trauma, Warga Belum Beraktivitas

\"BencanaTABA PENANJUNG, BE - Ratusan warga Desa Data Lebar, Taba Penanjung, Bengkulu Tengah (Benteng) masih merasa khawatir akan adanya gelombong angin puting beliung susulan. Pasalnya, angin yang berputar dengan kecepatan tinggi tersebut, menyebabkan atap dan dapur rumah warga berterbangan ke udara. Darmansyah, warga setempat, mengaku bencana angin puting beliung yang melanda desanya, Rabu (25/2) sore lalu, sangat mengerikan. Angin berputar sangat tinggi menerap sangat cepat dari ujung ke ujung dusun. Padahal saat kejadian banyak anak-anak tengah mandi hujan di tengah-tengah desa. “Saya tarik ke teras rumah anak-anak itu, anginnya kencang sekali. Belum lagi suara atap seng yang berbenturan akibat hempasan angin membuat suasa mencekam,\" tutur Darmansyah. Menurut warga yang bagian belakang rumahnya hancur terseret angin tersebut puting beliung tersebut, angin datang sebanyak dua kali dari arah berlawanan dan berlangsung sekitar 30 menit, menghancurkan puluhan buah rumah masyarakat. \"Pertama datang dari arah sebelah kiri desa, setelah itu kedua datang dari arah pegunungan (Liku Sembilan) tepat di belakang kanan desa ini. Anginnya sangat cepat sehingga atap rumah berhamburan mengikuti putaran angin,\" tutur Darmanasyah sambil menunjuk lokasi angin puting beliung datang. Akibat kejadian tersebut, warga Desa Datar Lebar dihantuai rasa takut akan adanya angin puting beliung susulan, hingga menghancurkan bangunan rumah masyarakat mengingat hampir sebagian rumah warga tersebut merupakan rumah tua yang masih terbuat dari papan. \"Kejadian ini yang pertama kalinya, jangan sampai bertahan lama anginnya bisa habis bangunan didesa ini,\" ungkapnya.

Dikunjungi Kerabat Pasca bencana puting beling melanda, kerabat keluarga korban banyak berkunjung untuk mengingatkan para korban agar bertahan dalam menghadapi musibah. Masyarakat luar desa bahkan luar Kabupaten banyak berdatangan kerumah korban yang kebanyakan tegolong kurang mampu, seperti keluarga Agusrin yang hampir seluruh atap rumahnya melayang dibawa angin. \"Kita datang setelah mendengar kabar adanya angin puting beliung,\" ungkap Suparmin, warga luar desa. Warga desa terutama korban yang rumahnya hancur akibat terjangan angin ini tidak dapat melakukan aktivitas untuk mencari nafkah seperti ke kebun. Karena warga disibukan untuk memperbaiki bangunan rumah yang hancur diterjang angin puting beliung tersebut.

Wabup Berikan Motivasi Mendapatkan pemberitaan adanya musibah angin puting beliung di Desa Datar Lebar, Wakil Bupati Benteng, M Sabri SSos MSi langsung bergerak cepat untuk menjenguk keluarga korban. Didampingi Camat Taba Penanjung, Sukmala Dewi serta beberapa pegawai Dinsosnaketrans Benteng. Wabup memberikan motivasi kepada para korban agar tetap tabah dalam menghadapi musibah. \"Kita harap masyarakat tetap kuat dalam menghadapi cobaan ini. Kita pemerintah daerah juga berusaha sekuatnya untuk meringankan beban warga. Karena ini musibah angin puting beliung yang tidak dapat diketahui kapan terjadinya masyarakat diharapkan tetap waspada,\" ungkap Wabup. Dari kunjungan Wabup, diketahui Pemda melalui Dinsosnaketrans dan BPBD telah menyalurkan bantuan untuk meringankan beban masyarakat berupa terval, pakai, makanan cepat saji, serta peralatan sekolah kepda para korban. Bantuan telah disalurkan Rabu malam pasca bencana angin puting beliung memporak porandakan desa tersebut. Sebelumnya, bencana alam kembali melanda Kecamatan Taba Penanjung Benteng, sebanyak 16 rumah warga hancur digilas angin puting beliung. Akibat kejadian tersebut, atap serta dapur rumah warga berterbangan diangkut angin dengan kecepatan tinggi. Menurut Juli (24), angin puting beliung melanda Desa Datar Lebar sekitar pukul 15.30 WIB disertai hujan deras tersebut menumbang sebuah beton tiang listrik sehingga aliran listrik PLN menjadi terputus yang ratusan rumah menjadi gelap. \"Puluhan pohon durian juga roboh digulung angin, anginya mutar-mutar tadi tinggi pulang berputar disepanjang desa,\" tutur Juli. Sementara itu Kepala Desa Datar Lebar, Tamizi mengatakan, 16 rumah warganya yaitu Arpah (35), Agusta Asri (39), Maholi (46), Mahwin (48), Nanang Kusnadi (35), Yurita (40), Rustiana (37) dan Jalaludin (50) mengalami rusak berat karena hampir seluruh atap rumahnya melayang disapu angin. \"Delapan lainya, rumah Aidil Fitri, Akimah (Almarhum), SDN 12, Polindes, rumah Pendi Susanto, Darmasyah, Yusmani, dan Malising mengali rumah ringan dengan sektiar 5 sampai 6 keping atap rumahnya yang rusak,\" tutur Tarmizi. Kades mengatakan, tidak ada korban jiwa akibat jejadian ini namun kerugian materi ditafasir mencapai puluhan juta rupiah. Sebab selain rumah, lahan perkebunan warga juga hancur diterpa angin puting beliung sehingga puluhan pohon durian serta tanaman lainya diperkebunan warga tumbang, bahkan satu unit tiang listrik yang terbuat dari beton tumbang sehinga aliran listrik terputus. (320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: