Irigasi Ambruk, Tanam Padi Tertunda
KARANG TINGGI, BE - Berbagai kendalamemasuki musim tanam padi selalu dialami petani di Bengkulu Tengah (Benteng). Diantaranya persoalan irigasi. Jika sebelumnya warga Desa Kembang Seri Kecamatan Talang Empat yang mengeluhkan tidak berfungsinya saluran irigasi persawahan, persoalan serupa dialami petani sawah di Desa Dusun Baru Kecamatan Karang Tinggi. Setidaknya 14 bidang sawah milik belasan warga Dusun Baru kesulitan air, karena irigasi satu-satunya yang berada di tepi aliran Sungai Rindu Hati ambruk sejak Januari lalu. Akibatnya, 14 orang petani sawah mengalami keterlambatan penanaman, karena warga harus secara swadaya memperbaiki saluran irigiasi dengan menggunakan pipa paralon serta bambu, agar air dapat mengali kepetak sawah miliknya. \"Kita buat secara swadaya, daya tahannya juga tidak seberapa. Akibat irigasi ambruk kita terlambat melakukan penanaman,\" ungkap Cik Man (60), salah seorang warga yang sawahnya terkena imbas dari ambruknya irigasi. Menurut Cik Man, persoalan tersebut sudah dilaporkan ke Pemerintah Desa (Pemdes) agar ditindaklanjuti. Tetapi sampai saat ini belum ada perbaikan yang dilakukan pemerintah, baik daerah maupun provinsi. Padahal sekarang petani setempat tengah memasuki musim panen. \"Lihat saja di bagian atas padinya sudah besar, sebab sudah mulai ditanam awal tahun lalu. Saat itu kita secara bersamaan melakukan pembajakan sawah, tetapi mereka bisa lanjut sedangkan kita harus berhenti karena air tidak dapat mengalir kepetak sawah, setelah irigasinya ambruk,\" ungkapnya. Saluran irigasi yang dibangun sejak tiga tahun lalu tersebut, dengan panjang diperkirakan mencapai 200 meter lebih, sebagiannya sudah ambruk tegerus aliran Sungai Rindu Hati, sehingga aliran air irigasi tersebut tidak dapat mengairi sawah masyarakat. Sedangkan penanggulan sementara yang dilakukan warga secara gotong royong, tidak berjalan dengan baik, sebab masyarakat harus bergantian untuk mengaliri sawahnya. Akibatnya warga tidak dapat melakukan penanaman secara bersamaan. \"Pemerintah desa sudah tahu kondisinya, hancurnya sejak bulan Januari lalu. Kita tidak tahu mengapa belum ada petugas yang cek ke lokasi,\" tuturnya. Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Benteng, Drs Rachmat Riyanto ketika dikonfirmasi mengatakan tanggung jawab pengerjaan proyek irigasi persawahan di Desa Dusun Baru bukan di Pemerintah Daerah (Pemda) Benteng. Karena proyek tersebut merupakan bantuan sosial (Bansos) yang dikerjakan oleh Balai Sumatera 7. \"Proyek bansos, itu adanya diprovinsi bukan kita yang kerjakan. Yang kita ada di Desa Kembang Seri Talang Empat,\" ungkapnya. Rachmat menjelaskan, untuk irigasi persawahaan di Desa Kembang Seri tinggal pelaksanaan perbaikan. Sebab, kerusakan yang terjadi merupakan tanggung jawab kontraktor pelaksana. \"Tidak kita tidak gelontorkan dana lagi, karena masih masuk masa perawatan jadi mereka wajib memperbaikinya,\" tegas Kadis PU. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: